Kutai Kertanegara-Salah satu Penggiat Desa asal Kutai Kartanegara, lahir dan dibesarkan di Kecamatan Sebulu tepatnya Desa Sebulu Ulu bernama Jimmy Wijaya dalam momentum hari BUMDes tahun 2023 ini menjelaskan bahwa perlunya pembangunan Desa yang partisipatif sebagai prioritas untuk perbaikan perekonomian Desa yang nantinya dapat meningkatkan kemandirian masyarakat serta mengentaskan kemiskinan. Dalam pengentasan kemiskinan, Negara Indonesia memiliki bermacam strategi salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat yaitu dengan memaksimalkan masyarakat lokal, Jumat, (3/2/2023).
Mantum PMII Kukar periode 2016 – 2018 ini menambahkan, ada 47.494 atau 61,36 persen dari 74,961 desa di Indonesia telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dari jumlah ini baru 1.296 BUMDes yang memiliki dokumen terverifikasi atau yang sudah berbadan hukum, di Kukar sendiri terdapat 20 Kecamatan dengan Jumlah 193 Desa, sampai saat ini hanya 60 Desa yang BUMDes nya sudah berbadan hukum, sedangkan BUMDes yang sudah menghasilkan berjumlah 96 Desa.
“Saat BUMDes aktif dan memiliki usaha unggulan sesuai potensi Desa masing-masing tentu akan menambah PADes (Penghasilan Asli Desa), terlebih dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pada pasal 78 Ayat 1 menyebutkan tujuan adanya BUMDes untuk meningkatkan perekonomian Desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan ekonomi Desa bahkan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sesuai tujuan Desa Mandiri” tandas jimmy Penggiat Desa.
Di hari BUMDes ini tokoh pemuda Desa Sebulu Ulu ini bertekad untuk berjuang bersama demi kemajuan Desa, ia berharap masyarakat Desa selalu optimis dan solid membangun Desa demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Ia pun mempunyai semboyan Dari Desa Untuk Indonesia dengan seluruh kemampuan tenaga serta pemikiran saya akan di tuangkan untuk kemajuan desa , demi majunya sebuah desa kita harus kuatkan perekonomian masyarakat untuk menunjang semua kebutuhan sumber daya manusia di Desa.
