Warga Keraton Kainmas Gelar Doa Syukur Peringati Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia

SAMARINDA – Lapangan Gersamata di Jalan Anggur, Kelurahan Sidodadi, Samarinda, pada Ahad, 17 Agustus 2025, dipenuhi ribuan warga Buton yang tergabung dalam Kerukunan Warga Buton Lapandewa Kaindea Matanasurumba Samarinda (Keraton Kainmas). Mereka menggelar doa syukur bersama untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dirangkaikan dengan HUT Keraton Kainmas yang ke 39.

Peringatan yang berlangsung sejak pagi itu menjadi wujud syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus agenda tahunan warga Buton setiap tanggal 17 Agustus. Seusai upacara bendera, mereka berkumpul untuk melantunkan doa dan mengenang jasa para pejuang bangsa.

Koordinator Presidium Keraton Kainmas, Syahruddin, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga ajang refleksi sejarah. Menurutnya, peringatan kemerdekaan harus mengingatkan masyarakat pada pengorbanan para pahlawan.

ā€œSelain untuk mengenang para pejuang, kami juga berdoa untuk para tokoh, orang tua, dan sepuh Lapandewa Kaindea yang telah mendahului kita,ā€ ujarnya.

Ia menambahkan, doa syukur ini menjadi sarana mempererat hubungan sesama warga perantau Buton di Samarinda. Dengan kebersamaan, katanya, semangat gotong royong dapat terus hidup di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Syahruddin yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, berpesan agar warga tetap menjaga persatuan. Ia menekankan bahwa semangat kebersamaan dan persaudaraan adalah modal penting untuk menghadapi tantangan zaman.

Acara syukuran tersebut semakin semarak berkat adanya hidangan makanan tradisional yang disajikan. Menariknya, semua konsumsi berasal dari partisipasi warga secara sukarela. Mereka membawa berbagai makanan khas Buton untuk disantap bersama.

Warga dari tujuh wilayah di Samarinda ikut menyumbangkan sajian, antara lain Gunung Mawar, Gunung Tengkorak, Wayono, Rapa, STM, Air Hitam, dan Batu Lumpang. Masing-masing wilayah menghadirkan makanan khas yang telah menjadi tradisi turun-temurun.

Makanan yang tersedia antara lain singkong rebus, jagung muda, umbi-umbian, labu rebus, hingga aneka kuliner Buton lainnya. Hidangan itu bukan hanya pengisi perut, melainkan juga simbol ikatan batin dengan kampung halaman.

Kebersamaan semakin terasa ketika warga duduk melingkar, menikmati makanan, sambil berbincang hangat. Anak-anak hingga orang tua larut dalam suasana kekeluargaan yang kental.

Bagi Keraton Kainmas, peringatan HUT ke-80 RI ini bukan hanya kegiatan seremonial. Lebih dari itu, acara ini adalah ruang kebersamaan untuk menjaga identitas budaya, memperkuat solidaritas warga Buton, dan meneguhkan rasa syukur atas kemerdekaan yang diwariskan para pahlawan.

(*)

Pos terkait