Samarinda – Dalam kerangka pelaksanaan kebijakan pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur, secara berkala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melakukan peninjauan fasilitas di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh wilayah Kaltim, terutama di daerah terpencil.
Jasniansyah, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMA, menjelaskan bahwa peninjauan ini dimaksudkan untuk mencapai pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kaltim, khususnya di tingkat SMA.
Contohnya, kondisi di SMA 1 Long Pahangai, Mahakam Ulu (Mahulu), yang belum memiliki pagar, menjadi perhatian serius Disdikbud Kaltim.
Jasniansyah menjelaskan bahwa pihaknya secara berkala melakukan pendataan kebutuhan sekolah-sekolah di Kaltim. Dari database yang ada, mereka menentukan prioritas perbaikan atau penambahan fasilitas yang sangat dibutuhkan.
“Mari kita lihat prioritasnya terlebih dahulu, tergantung pada anggaran yang disediakan dari pusat. Pemasangan pagar menjadi salah satu yang masuk dalam daftar prioritas,” ungkapnya.
Tidak hanya di SMA 1 Long Pahangai, Jasniansyah juga mencatat bahwa masih banyak sekolah lain di Kaltim yang belum memiliki pagar dalam kondisi yang memadai.
Namun, kendala-kendala seperti masalah lahan yang masih bermasalah dan kendala hukum seperti sertifikat tanah menjadi halangan dalam pembenahan infrastruktur sekolah.
Disdikbud Kaltim berupaya keras untuk memastikan pendirian pagar di setiap sekolah yang membutuhkan, namun prosesnya tidak mudah dan melibatkan beberapa tahapan yang harus dilewati.
Jasniansyah menegaskan bahwa mereka akan tetap memberikan prioritas pada fasilitas lain yang lebih mendesak, karena pembenahan infrastruktur pendidikan memerlukan tahapan yang matang.
“Dalam hal ini, kami akan terus memprioritaskan fasilitas yang sangat mendesak, karena itu yang menjadi fokus utama kami,” tegasnya. (Adv)