Samarinda – Transisi Pengelolaan Wisata Belanja (Wisbel) di Gor Kadrie Oening tuai beragam kendala yang berimbas pada kualitas fasilitas yang diberikan kepada pedagang. Pagi tadi, Minggu (7/1/2023) Wisbel tampak tak seperti biasanya. Sebagian pedagang harus membawa tenda sendiri, bahkan banyak yang berjualan tanpa tenda.
Hal ini menjadi keluhan sejumlah pedagang. Pasalnya, perdana Wisbel buka pada 2024 memberi kesan soal ketidaksiapan sejumlah pihak menghadapi masa transisi pengelolaan. Dampaknya banyak pedagang berjualan tanpa tenda
Agenda mingguan ini dilaksanakan atas kesepakatan beberapa pihak seperti UPTD. Pengelola Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Bank Kaltimtara dan Pengurus baru Wisbel.
Suryadi Gunawan selaku pengelola yang baru saat dikonfirmasi awak media mengakui bahwa proses transisi ini dengan waktu yang tidak lama. Meskipun ada jarak selama dua Minggu, namun kata dia secara administrasi agak lambat.
“Ini yang membuat belum maksimal,” jelas Suryadi.
“Yang pasti kan saya di lapangan, sudah tahu kondisinya pertama setelah peralihan kontrak dengan pengelola yang lalu sama kontrak yang baru ini ada pergantian” sambungnya lagi
Kendala lain menurut Suryadi karena tenda Wisbel yang sudah tidak layak pakai.
“Besi yang ada di tenda-tenda samping itu semua banyak yang rusak dan tidak layak, contoh besinya juga ada yang tipis saya lihat sendiri, nah termasuk ada plastiknya itu yang robek-robek tidak ada yang utuh,” ungkap Suryadi Gunawan pada awak media.
Lebih lanjut Suryadi bilang telah berkoordinasi dengan Bankaltimtara untuk pengadaan tenda yang baru.
Menurutnya kondisi lapangan saat ini merupakan buntut dari pergantian kepengurusan wisbel yang baru saja mengalami peralihan. Sebab, pergantian pengurus tersebut terdapat beberapa perihal yang belum terselesaikan.
“Nah itulah kendalanya, makanya kami transisi menyampaikan pertemuan pada pedagang, baik pedagang tenda maupun lapak, artinya butuh kerjasama transisi ini, ini keinginan mereka untuk dagang, kita coba fasilitasi dengan catatan kita bekerjasama,” ujarnya.
Sementara itu, Ruspiansyah selaku Kepala UPTD. PPO Dispora Kaltim mengatakan bahwa masa transisi pengurus Wisbel ini bukannya tidak siap namun hanya adaptasi.
“kami (Dispora dan Bank Kaltimtara) mengadakan evaluasi terhadap pengurus yang lama. Nah otomatis pengurus yang lama ini kan kami evaluasi, kami laporkan pimpinan kami rapat, karena ada sesuatu hal maka ada pergantian,” Ungkap Ruspiansyah pada Minggu (7/1/2023) usai Wisbel kota Samarinda.
Dirinya menyebutkan bahwa pengurus yang baru cukup berpengalaman dengan UMKM, namun perlu adanya pertemuan dari pengurus lama dan baru untuk serah terima sarana yang ada.
“Seharusnya dari BPD ini antara pengurus lama sama pengurus baru itu kan dipertemukan, Hanya dari pengurus lama itu tidak ada memberikan respon atau serah terima semacam itu. Sehingga apa namanya dari pengurus baru, atas perintah dari BPD mengambil alih secara paksa semacam itu,” ungkapnya. (Kurniawan)