Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) gencar mendorong Akselerasi Koperasi Merah Putih hingga Tingkat Desa dan Kelurahan untuk memperkuat ekonomi berbasis komunitas. Langkah ini menjadi fokus utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar dalam membangun kemandirian ekonomi di wilayah Tenggarong dan sekitarnya.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan komitmen ini usai rapat koordinasi di ruang rapat DiskopUKM Kukar pada Selasa (10/6/2025). “Kami telah membahas strategi percepatan pembentukan dan penguatan Koperasi Merah Putih (KMP) di desa dan kelurahan,” ujarnya. Hingga kini, 237 koperasi telah terbentuk, dengan 61 di antaranya sudah memiliki SK dan akta notaris, sementara lainnya sedang dalam proses legalisasi.
Arianto menjelaskan, Akselerasi Koperasi Merah Putih hingga Tingkat Desa dan Kelurahan tidak hanya menunggu arahan pusat, melainkan harus segera diwujudkan. Bupati Kukar, Edi Damansyah, bahkan menginstruksikan agar koperasi yang telah legal langsung beroperasi. “Bupati ingin Kukar menjadi pelopor. Koperasi yang sudah legal harus segera menjalankan usaha tanpa menunda,” tegasnya.
Program ini dirancang untuk bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), bukan menyaingi. Jika BUMDes tidak aktif, koperasi dapat mengambil peran untuk mengelola unit usaha. “Kami akan memetakan peluang usaha yang bisa dijalankan koperasi agar saling mendukung dengan BUMDes,” jelas Arianto. Pendekatan ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis di desa dan kelurahan.
Peran kepala desa dan kecamatan menjadi kunci dalam Akselerasi Koperasi Merah Putih hingga Tingkat Desa dan Kelurahan. Kepala desa diminta proaktif menganggarkan pelatihan melalui APBDes, sementara kecamatan bertugas intensif membina dan mengawasi. “Kecamatan harus aktif mendampingi, terutama di wilayah seperti Tenggarong yang memiliki potensi besar,” tambahnya.
Kendala administratif di tiga desa di Kecamatan Marangkayu, yaitu Prangkat Selatan, Perangkat Baru, dan Sebuntal, kini telah teratasi setelah klarifikasi notaris. Dengan langkah ini, Arianto optimistis koperasi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Koperasi ini diharapkan mendorong kemandirian desa melalui usaha yang profesional dan berkelanjutan,” tuturnya.







