Tenggarong – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengukir langkah nyata dalam menjaga warisan leluhur melalui kegiatan budaya yang memikat. Salah satunya terwujud dalam Pelestarian Budaya Lewat Perayaan HUT Desa Bukit Raya ke-45 di Kecamatan Tenggarong Seberang, yang dirangkai dengan pagelaran seni wayang kulit. Acara ini tidak hanya memukau warga, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan komitmen menjaga identitas lokal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, yang hadir mewakili Bupati, menegaskan bahwa inisiatif seperti ini layak mendapat dukungan penuh. “Kami sangat mengapresiasi upaya desa yang menghidupkan budaya melalui perayaan seperti ini. Pelestarian Budaya Lewat Perayaan HUT Desa adalah cara efektif untuk memastikan warisan leluhur tetap relevan bagi generasi muda,” ujarnya dengan semangat pada Rabu (18/6/2025).
Menurut Arianto, perayaan HUT desa bukan sekadar momen seremonial, melainkan kesempatan untuk merenungkan perjalanan pembangunan dan mempererat tali persaudaraan antarwarga. Ia menambahkan, kegiatan ini mampu membangun semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Kukar. “HUT desa adalah cerminan capaian sekaligus ajang memperkuat hubungan sosial. Kami berharap tradisi ini terus berlanjut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arianto mendorong setiap desa di Kukar untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal, mulai dari seni pertunjukan hingga tradisi lisan. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung inisiatif serupa demi memperkaya identitas budaya. “Pelestarian Budaya Lewat Perayaan HUT Desa bukan hanya soal menjaga tradisi, tetapi juga membangun modal sosial untuk pembangunan yang berkelanjutan,” tutupnya dengan optimistis.
Pagelaran wayang kulit di HUT Desa Bukit Raya menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal tetap memiliki tempat di hati masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Pemkab Kukar, desa-desa di wilayah ini diharapkan terus berkreasi menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.