Kutai Kartanegara – Untuk menjamin kesehatan masyarakat mengkonsumsi Pangan Segar Aasal Tumbusan (PSAT) aman, bermutu, dan terhindar dari risiko kesehatan yang mungkin timbul, Disketapang luncurkan Aksi Perubahan SiPeSAT (Strategi Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan).
Strategi tersebut dilakukan pengawasan keamanan sebelum produk PSAT beredar di pasara. Terutama khusus petani hortikultura, yang sudah dilaksanakan dengan jaringan keamanan pangan serta stakeholder terkait yakni Koordinator Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Pertanian.
Melalui kegiatan tersebut sudah dilakukan sosialisasi SiPeSAT ke lima kecamatan yakni Tenggarong, Loa Kulu, Marang Kayu, Muara Kaman dan juga Kecamatan Sebulu. Terdapat 97 petani hortikultura dari 5 kecamatan tersebut.
Serta terdapat 293 sampel sayur serta buah yang telah di uji rapid residu pestisida dari 97 petani. Lima kecamatan tersebut menjadi prioritas pertanian jangka pendek sudah terlaksana, tugas pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan bukan sekadar tanggung jawab Disketapang tapi semua pihak terkait.
Dan adanya hal ini tujuannya untuk kepentingan masyarakat umum serta pembangunan generasi emas sesuatu Asta Cita dari Presiden Prabowo.
Makalah test terkait SiPeSAT tersebut disampaikan oleh Aji Deni HM selaku Kepala Bidang Keamanan Dinas Ketahanan Pangan Kukar. Ia juga merupakan salah satu peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I tahun 2025 yang diselenggarakan Pusat Pembelajaran dan Strategi Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di Samarinda.
āDengan adanya pengawasan keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang ketat dan terstruktur, diharapkan masyarakat dapat mengkonsumsi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dengan aman dan bermutu, serta terhindar dari risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang tidak aman,ā jelas Aji Den HM.