Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kuk Kukar
) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mendorong desa-desa di Kecamatan Tenggarong untuk mengambil peran aktif dalam Program Penanganan Stunting Secara Mandiri. Langkah ini dilakukan dengan mengarahkan desa untuk mengalokasikan dana desa guna mendanai inisiatif pencegahan stunting yang terukur dan berdampak nyata.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa program ini juga menjadi bagian dari strategi untuk mempersiapkan desa mengikuti lomba desa terbaik tingkat nasional, dengan fokus pada keberhasilan Program Penanganan Stunting Secara Mandiri. āKami mendorong desa untuk merancang program stunting yang terarah dan efektif sebagai bagian dari persiapan lomba ini,ā ujar Arianto saat ditemui pada Selasa (1/7/2025).
DPMD Kukar tengah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap 193 desa di wilayahnya untuk mengevaluasi komitmen mereka dalam menjalankan program ini. āKami menilai apakah desa benar-benar mengalokasikan anggaran untuk Program Penanganan Stunting Secara Mandiri dan melaksanakan kegiatan yang langsung berdampak pada pencegahan stunting,ā tegas Arianto. Penilaian mencakup tidak hanya alokasi anggaran, tetapi juga efektivitas program dan keterlibatan masyarakat.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, lomba ini bertujuan memunculkan praktik terbaik di tingkat desa yang berkontribusi pada kesehatan anak-anak balita. āKami ingin melihat desa-desa yang serius menganggarkan dan melaksanakan program ini dengan perencanaan yang matang,ā tambahnya. Dengan pendekatan ini, desa diharapkan mampu menciptakan solusi lokal yang berkelanjutan untuk mengatasi stunting.
Arianto berharap semangat lomba ini akan menggugah desa lain untuk lebih serius menangani isu stunting. āKolaborasi dari tingkat desa akan mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan,ā katanya. Desa yang menunjukkan kinerja terbaik akan mewakili Kukar dalam lomba nasional, membawa Program Penanganan Stunting Secara Mandiri ke panggung yang lebih luas.