Agusriansyah Serukan Peran Aktif Pemuda dan Edukasi Dalam Upaya Cegah Narkoba

Agusriansyah Ridwan, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim

SAMARINDA – Tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi perhatian serius. Tidak hanya menyentuh ranah hukum, persoalan ini juga dinilai sebagai ancaman terhadap keberlangsungan sosial, khususnya generasi muda yang rentan terjerumus.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan menilai penanganan narkoba perlu pendekatan yang lebih komprehensif. Selain penegakan hukum, langkah preventif seperti edukasi dan penguatan komunitas anak muda harus menjadi prioritas.

Bacaan Lainnya

ā€œKaum muda adalah kelompok yang paling rentan menjadi sasaran peredaran narkoba. Minimnya edukasi serta terbatasnya ruang positif bagi mereka memperbesar risiko terlibat dalam penyalahgunaan,ā€ ungkap Agusriansyah.

Menurutnya, generasi muda butuh lebih dari sekadar peringatan atau larangan. Mereka memerlukan ruang aman untuk berekspresi, kegiatan yang membangun, dan pendekatan edukatif yang kontekstual.

ā€œPencegahan harus menyentuh keseharian mereka. Tidak cukup hanya ceramah, tapi melalui pendekatan yang kreatif dan relevan, seperti lewat media sosial, seni, olahraga, serta komunitas yang aktif,ā€ jelasnya.

Agusriansyah juga menyoroti perlunya peran aktif tokoh muda, influencer lokal, dan organisasi kepemudaan dalam menyampaikan pesan anti-narkoba. Edukasi harus berlangsung terus-menerus dan dikemas dalam format yang menarik serta mudah dicerna oleh kalangan muda.

Ia mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius memberikan dukungan nyata bagi pengembangan potensi pemuda. Mulai dari pelatihan kerja, pembinaan usaha kecil, hingga kegiatan sosial dan keagamaan berbasis komunitas dinilai efektif memperkuat ketahanan sosial mereka.

ā€œPemuda yang sibuk dengan kegiatan positif, memiliki mimpi, dan difasilitasi untuk berkembang, akan lebih kuat menolak godaan narkoba,ā€ tegasnya.

Di sisi lain, Agusriansyah mengingatkan bahwa strategi pemberantasan narkoba sebaiknya tidak melulu mengedepankan pendekatan represif. Ia menilai bahwa pengguna narkoba adalah individu yang juga membutuhkan dukungan untuk pulih dan kembali ke masyarakat.

ā€œFokus kita bukan sekadar menghukum, tapi menyelamatkan. Kita perlu mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan berbasis pemulihan,ā€ pungkasnya.(Adv)

Pos terkait