TENGGARONG – Di tengah upaya memperkuat kemandirian desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong keberadaan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) sebagai Wadah Inovasi Teknologi Tepat Guna yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. Di Kecamatan Tenggarong dan sekitarnya, Posyantek tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai laboratorium ide tempat warga mengembangkan solusi teknologi sederhana namun berdampak besar.
Program ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mendorong pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kreativitas di tingkat desa. Namun, menurut Kepala DPMD Kukar, Arianto, potensi ini belum dimaksimalkan. “Banyak desa masih melihat Posyantek sebagai kewajiban administratif, bukan sebagai ruang inovasi,” ujarnya.
Padahal, lanjut Arianto, Posyantek bisa menjadi motor penggerak perubahan—mulai dari alat pengolahan hasil pertanian, sistem irigasi sederhana, hingga mesin pengemas UMKM berbasis rumah tangga. “Kami ingin Posyantek benar-benar menjadi Wadah Inovasi Teknologi Tepat Guna yang lahir dari kebutuhan lokal dan dijalankan oleh masyarakat sendiri,” tegasnya.
Untuk mewujudkannya, DPMD Kukar tidak bekerja sendiri. Sosialisasi intensif, pendampingan teknis, serta kolaborasi dengan perguruan tinggi, dunia usaha, dan OPD terkait terus digalakkan. Tujuannya: memastikan Posyantek tidak hanya eksis di atas kertas, tapi hidup dalam aktivitas sehari-hari warga.
“Bayangkan jika ibu-ibu PKK bisa membuat alat pengupas kelapa otomatis, atau petani muda merancang drone sederhana untuk pemantauan lahan. Itu semua bisa dimulai dari Posyantek,” kata Arianto dengan penuh semangat.
Ia menambahkan, keberhasilan Posyantek akan diukur dari seberapa banyak inovasi yang diadopsi masyarakat dan seberapa besar dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan. “Teknologi tepat guna bukan soal canggih, tapi soal relevan dan bermanfaat,” imbuhnya.
Dengan pendekatan ini, Pemkab Kukar menegaskan bahwa pembangunan desa masa kini harus berbasis pada inovasi, bukan hanya infrastruktur fisik. Posyantek diharapkan menjadi jembatan antara ide kreatif warga dan implementasi nyata—mendorong desa yang lebih mandiri, produktif, dan siap bersaing di era ekonomi lokal yang dinamis.
Dan pada akhirnya, Posyantek bukan sekadar gedung atau papan nama, melainkan Wadah Inovasi Teknologi Tepat Guna yang menggerakkan roda pembangunan dari bawah.







