Andi Satya: Bantuan Sosial Bukan Jawaban Utama, Lapangan Kerja Jadi Kunci Atasi Kemiskinan

FOTO: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra

Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menegaskan bahwa bantuan sosial semata tidak cukup untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

“Pemerintah harus fokus membuka sebanyak mungkin peluang kerja bagi masyarakat,” kata politisi dari Partai Golkar ini dengan tegas.

Bacaan Lainnya

Ia mengkritik kondisi pengangguran yang terus meningkat, yang menurutnya tidak selaras dengan klaim pemerintah pusat tentang kestabilan ekonomi.

“Banyak orang kehilangan pekerjaan, daya beli turun, ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan belum dirasakan masyarakat secara nyata,” ujar Andi Satya.

Menurutnya, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu menjadi prioritas dalam strategi penanggulangan kemiskinan. Ia menekankan perlunya pemberian insentif, kemudahan akses modal, penyederhanaan perizinan, serta keringanan pajak untuk pelaku usaha.

“Kita harus beri insentif agar UMKM dapat berkembang dan membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.

Ia juga menyoroti kendala besar yang dialami para pelaku usaha dalam mendapatkan modal usaha. Padahal, jika hambatan ini bisa diatasi, UMKM berpotensi besar menyerap tenaga kerja lokal dan menekan angka kemiskinan secara signifikan.

“Banyak pengusaha kecil yang sulit mendapat modal, padahal jika mudah, mereka bisa menciptakan pekerjaan bagi warga sekitar. Ini harus jadi perhatian pemerintah,” tambah Andi.

Lebih lanjut, ia mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja sama secara sinergis agar kebijakan ekonomi benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bawah. Ia berharap adanya langkah nyata yang responsif, terutama menghadapi tantangan ekonomi di tengah era digital dan dinamika global.

“Mempermudah pelaku usaha akan membuka peluang bisnis baru dan menyerap tenaga kerja lebih banyak, sehingga kemiskinan bisa berkurang. Kita butuh kebijakan yang realistis dan fokus pada akar persoalan,” tutupnya.

Pernyataan Andi Satya menjadi pengingat penting bahwa penanganan kemiskinan harus bergerak dari sekadar pemberian bantuan sosial menuju program yang produktif dan berkelanjutan.(Adv)

Pos terkait