Samarinda – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) mendorong pengrajin batik di wilayah tersebut untuk menjalin kolaborasi atau bermitra dengan Bank Indonesia (BI) dan pihak lainnya. Langkah ini diambil untuk meningkatkan eksistensi motif batik Kaltim, sehingga dapat terus bersaing dan tampil di berbagai event atau kegiatan baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Dahlia, mendorong pengrajin batik di daerahnya untuk aktif berkolaborasi atau bermitra dengan Bank Indonesia (BI) dan pihak lainnya. Tujuannya adalah agar setiap motif batik Kaltim dapat dipamerkan dalam berbagai event, sehingga tetap eksis di tengah perkembangan zaman.
“Dalam meningkatkan eksistensi motif batik kita (Kaltim), para pengrajin wastra batik harus bermitra, seperti dengan BI atau pihak lainnya. Hal ini akan memastikan bahwa motif batik Kaltim dapat tampil dalam setiap event,” ujar Dahlia kepada wartawan.
Dahlia menekankan bahwa dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim, kemungkinan besar motif batik dari luar daerah akan terus bermunculan. Hal ini dapat berpengaruh pada perubahan karakter dan gaya hidup masyarakat lokal, yang cenderung memilih pakaian dengan motif dari luar daerah.
“Motif batik kita di Kaltim ini sebenarnya sangat beragam, seperti motif Mandau, motif burung enggang, motif Shaho, Batik Tengkawang ampiek, motif kuntul Perak, dan lainnya. Semua motif ini perlu terus ditonjolkan dalam setiap event agar tetap menjadi daya tarik,” tambahnya.
Dengan bermitra dengan BI dan pihak lainnya, pengrajin batik di Kaltim diharapkan dapat mendapatkan dukungan dan promosi yang lebih luas, sehingga motif batik khas daerah tersebut dapat lebih dikenal dan diminati, baik oleh masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar daerah. (Adv/Dispar Kaltim)