TENGGARONG – Keluarga adalah sel terkecil masyarakat, dan kini Kukar siap kuatkan dari unit terkecil pula: RT! Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar resmi dorong pembentukan PKK tingkat RT—bukan wajib seragam, tapi inisiatif mandiri yang dekat, responsif, dan langsung sentuh kebutuhan warga sehari-hari. Langkah ini jadi terobosan pemberdayaan keluarga yang lebih cepat dan tepat sasaran.
Arianto, Kepala DPMD Kukar, dengan tegas bilang bahwa struktur PKK nasional memang izinkan sampai RT—dan Kukar manfaatkan peluang ini maksimal. “PKK RT jadi ruang warga analisis sendiri kebutuhannya—tak perlu tunggu instruksi dari atas. Pemberdayaan Keluarga jadi lebih hidup, lebih relevan,” ujar Arianto pada Sabtu, 22 November 2025.
Ia jelaskan, PKK RT bersifat mandiri sepenuhnya: program disusun warga sendiri—bisa posyandu mini, lomba kebersihan, arisan kesehatan, hingga kelas parenting—sesuai karakter lingkungan. DPMD hanya sosialisasi dan dampingi agar kelompok yang lahir aktif dan berdampak.
“Kami tak paksa seragam—yang penting aktif dan bermanfaat. Kalau sudah jalan, kami bantu kuatkan,” tambah Arianto. Dengan begitu, Pemberdayaan Keluarga tak lagi jauh di desa/kelurahan, tapi nyata di gang-gang RT—dari ibu-ibu ngobrol stunting sampai bapak-bapak rencanakan gotong royong.
Di balik kebebasan ini, DPMD punya harapan besar: PKK RT jadi fondasi baru keluarga tangguh, anak terlindungi, lansia terhormati, dan lingkungan harmonis. “Kalau setiap RT punya PKK aktif, Kukar Idaman bukan mimpi—tapi kenyataan dari bawah!” tutup Arianto.
