TENGGARONG – Bayangkan desa-desa terpencil yang dulu bergelut dengan kegelapan kini bersinar terang benderang, membuka pintu peluang baru bagi warganya. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) giat gaspolkan Program Terang Kampongku untuk ratakan akses listrik hingga pelosok pedesaan. Inisiatif ini tak hanya nyalakan lampu, tapi juga dorong taraf hidup dan produktivitas masyarakat melonjak tinggi.
Arianto, Kepala DPMD Kukar, dengan bangga ungkapkan bahwa hampir keseluruhan desa di Kukar sudah rasakan manisnya penerangan 24 jam berkat Program Terang Kampongku. Hanya segelintir wilayah yang masih nunggu sentuhan akhir dari PLN atau upgrade kapasitas.
“Program Terang Kampongku sudah capai hampir 100 persen cakupan. Kini, kami fokus tingkatkan daya supaya setiap desa punya listrik nonstop, entah via jaringan PLN atau panel surya,” serunya saat ditemui pada Jumat, 10 Oktober 2025. Oleh karena itu, dari 193 desa di Kukar, hanya dua titik di Kecamatan Kenohan—Desa Lamin Pulut dan Lamin Telihan—yang belum full teraliri.
Berkat koordinasi solid antara Pemkab Kukar, Dinas ESDM Kaltim, dan PLN, kedua desa itu sudah masuk jadwal pembangunan jaringan di kuartal akhir tahun ini. Arianto yakin, tak ada hambatan serius di lapangan—cuma butuh kesiapan dana PLN agar sambungan segera jalan.
Tak mau ketinggalan, DPMD Kukar siapkan rencana cadangan untuk desa-de sa yang geografisnya sulit dijangkau kabel konvensional. Misalnya, skema listrik surya komunal untuk dua desa pantai, Desa Sepatin dan Desa Persiapan Tanjung Berukang, yang selama ini bergantung diesel mahal.
“Kami sudah bantu naikkan kapasitas diesel mereka, tapi biaya solarnya mencekik. Usulan surya ini kami dorong masuk APBD 2026,” tambah Arianto. Dengan begitu, Program Terang Kampongku tak hanya hemat, tapi juga ramah lingkungan.
Untuk pastikan tak ada yang tertinggal, DPMD Kukar lagi gencar data ulang dusun-dusun gelap meski desa induknya sudah berlistrik. Tujuannya? Setiap rumah tangga dapat akses setara, bukan cuma pusat desa. “Listrik harus capai setiap sudut hunian warga, bukan sekadar landmark desa,” tegasnya.
Beberapa dusun yang dulu gelap gulita kini sudah cerah ceria berkat tindak lanjut surat Bupati ke PLN. Dusun Berambai di Desa Bukit Pariaman dan Desa Mulawarman, plus Dusun Kedang Murung, akhirnya terhubung jaringan. Sementara Dusun Guak di Desa Kembang Janggut nikmati surya komunal yang nyalain 30 rumah.
Arianto janji teguh, DPMD Kukar tak akan berhenti hingga nol desa atau dusun ketinggalan. “Tak boleh ada warga Kukar yang gelap lagi. Target akhir, semua rumah desa punya penerangan 24 jam,” pungkasnya. Sinergi dengan PLN dan Dinas ESDM Kaltim jadi kunci percepatan, buka desa mandiri energi dan peluang usaha baru.
“Listrik bukan cuma cahaya, tapi pemicu ekonomi. Desa terang berarti warga aktif malam hari, kesejahteraan pun ikut melejit,” tutup Arianto dengan visi panjang. Program Terang Kampongku ini sudah bukti nyata komitmen Kukar Idaman, seperti yang pernah raih award dari Unmul lewat inovasi IoT.







