Tenggarong – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) memilih langkah hati-hati dalam menerapkan digitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan mengedepankan pendekatan DPMD Kukar Utamakan Pembinaan, fokus utama adalah memastikan kesiapan desa sebelum melangkah ke sistem digital, sehingga pembangunan pelayanan desa di Tenggarong dan sekitarnya berjalan efektif dan berkelanjutan.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa digitalisasi BUMDes tidak bisa dipaksakan tanpa melihat kondisi lapangan. Dari 193 BUMDes aktif di Kukar, banyak yang masih kekurangan kapasitas teknis dan sumber daya untuk mengelola sistem digital. āKami lebih memilih membina desa terlebih dahulu. Jika kesiapan belum memadai, digitalisasi hanya akan jadi formalitas,ā ungkap Arianto pada Rabu (7/5/2025).
Pendekatan DPMD Kukar Utamakan Pembinaan ini lahir dari pengalaman. Arianto mengungkapkan bahwa aplikasi yang diterapkan tanpa kajian mendalam sering kali gagal berjalan. Oleh karena itu, DPMD tengah mengkaji kebutuhan dan kemampuan masing-masing desa untuk memastikan sistem digital yang dikembangkan relevan. āKami tidak ingin menghadirkan aplikasi yang hanya numpang lewat, tetapi harus benar-benar bermanfaat,ā tegasnya.
Saat ini, DPMD masih mengandalkan aplikasi yang telah terbukti efektif, seperti Siskeudes dan Si Pacarkuda, untuk pengelolaan keuangan desa. āKami fokus pada pembinaan agar desa mampu memanfaatkan teknologi yang ada sebelum melangkah lebih jauh,ā tambah Arianto. Seorang pengelola BUMDes di Desa Muhuran, Ahmad Yani, menyambut baik pendekatan ini. āPembinaan seperti ini membantu kami memahami teknologi secara bertahap,ā katanya.
Meski demikian, Arianto menegaskan bahwa digitalisasi tetap menjadi tujuan jangka panjang. Namun, keberhasilannya bergantung pada kesiapan masyarakat dan infrastruktur desa. āDPMD Kukar Utamakan Pembinaan bukan berarti menunda kemajuan, tetapi memastikan setiap langkah membawa manfaat nyata,ā jelasnya. Dengan pendampingan intensif, DPMD optimistis BUMDes akan siap menyambut era digital tanpa meninggalkan desa yang tertinggal.
Langkah ini menunjukkan komitmen Kukar untuk membangun tata kelola BUMDes yang kokoh sebelum melompat ke digitalisasi. Ke depan, DPMD akan terus berkoordinasi dengan desa untuk menciptakan sistem yang tidak hanya canggih, tetapi juga relevan dan mudah digunakan oleh masyarakat.