Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam Kesehatan Masyarakat di Sebulu

Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam Kesehatan Masyarakat di Sebulu
Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam Kesehatan Masyarakat di Sebulu

Tenggarong – Di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Bupati Kukar, Edi Damansyah, baru-baru ini mengunjungi para kader, memberikan apresiasi atas dedikasi mereka sekaligus membuka peluang peningkatan insentif untuk mendukung semangat kerja.

“Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam pelayanan kesehatan. Saya sangat menghargai kerja keras mereka. Usulan insentif sedang kami pelajari untuk meningkatkan motivasi,” ujar Edi dengan penuh semangat. Pernyataan ini disambut gembira oleh kader, yang selama ini mengabdikan diri tanpa pamrih demi warga.

Bacaan Lainnya

Peran Kader dalam Program Kukar Idaman

Edi menyoroti kekuatan kader posyandu, yang tidak hanya terletak pada pelayanan, tetapi juga pada regenerasi yang berkelanjutan. “Banyak kader mewariskan tugas ini lintas generasi, membentuk fondasi komunitas yang kokoh,” katanya. Dalam Program Kukar Idaman, posyandu menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan untuk balita, ibu hamil, dan lansia.

Capaian gemilang terlihat pada penimbangan serentak nasional Juni 2024, dengan 19 dari 20 kecamatan di Kukar mencatat partisipasi 100 persen. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama dua bulan, terintegrasi dengan pemberian makanan bergizi gratis nasional, juga menunjukkan hasil positif pada penimbangan ulang Oktober 2024. “Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan dalam memastikan anak-anak mendapat gizi cukup,” tambah Edi.

Mengatasi Stunting dari Hulu

Edi menegaskan bahwa pencegahan stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga edukasi dini. “Banyak yang keliru menyamakan anak kurang gizi dengan stunting. Intervensi harus mulai dari hulu, seperti edukasi usia pernikahan ideal,” jelasnya. Ia menyoroti pentingnya pemantauan ibu hamil selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, dari kehamilan hingga usia dua tahun.

Menanggapi keluhan minimnya kehadiran warga di posyandu, Edi mendorong keterlibatan RT dan kepala desa. “Saya dukung penuh ide melibatkan RT dalam posyandu. Mereka bisa mengedukasi dan mengajak warga lebih aktif,” tegasnya. Langkah ini diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kesehatan.

Sinergi untuk Generasi Sehat

Dengan semangat kolaborasi, Edi mengajak kader, RT, dan pemerintah desa bersinergi untuk melindungi generasi masa depan dari stunting dan masalah kesehatan. “Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan, tetapi mereka tidak bekerja sendiri. Mari kita wujudkan Kukar yang sehat bersama,” tutupnya, menginspirasi semua pihak untuk terus bergerak.

Kader posyandu di Sebulu kini semakin termotivasi, siap menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera dari tingkat akar rumput.

Pos terkait