Kampung Ketupat, Potensi Wisata Budaya Samarinda yang Perlu Diperhatikan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian saat mengunjungi wisata Kampung Ketupat.

Berau – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyoroti potensi besar objek wisata budaya Kampung Ketupat di Kecamatan Samarinda Seberang untuk meningkatkan pendapatan daerah. Meski memiliki potensi besar, Hetifah menekankan perlunya perhatian optimal dari pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata tersebut.

Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyatakan bahwa Kampung Ketupat di Kecamatan Samarinda Seberang memiliki potensi besar untuk mempercepat pembangunan daerah dan menciptakan lapangan kerja jika dikembangkan sebagai objek wisata. Ia menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam upaya pengembangan sektor pariwisata di Kota Samarinda.

Bacaan Lainnya

“Pariwisata ini (Kampung Ketupat) bisa mempercepat pembangunan wilayah. Kemudian, pembangunan juga bisa lebih merata, kesempatan kerja dan lapangan usaha akan tercipta. Bahkan banyak keuntungan-keuntungan yang lain,” ujar Hetifah.

Politikus Partai Golkar ini menyambut baik pengembangan destinasi wisata di Kaltim, khususnya di Samarinda, dan mengapresiasi kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Ia berharap agar kerjasama ini terus ditingkatkan guna memaksimalkan potensi pariwisata di wilayah tersebut.

Di sisi lain, Direktur Pengembangan Destinasi II Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Harwan E, menjelaskan bahwa pengembangan desa atau kampung wisata merupakan prioritas utama Kemenparekraf. Kampung Ketupat adalah contoh sukses transformasi dari kawasan kumuh menjadi kawasan yang tertata dan menarik bagi wisatawan.

Harwan menyarankan agar pengelolaan Kampung Ketupat terus ditingkatkan, termasuk melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang. Selain itu, penting untuk meningkatkan keramahan sebagai tuan rumah, menyelaraskan promosi dengan realitas di lapangan, dan memanfaatkan sungai sebagai akses alternatif untuk masuk ke kampung tersebut.

“Pengembangan pariwisata ini seharusnya didukung oleh berbagai program kegiatan Kemenparekraf. Pemerintah daerah perlu mengevaluasi dan mengembangkan aspek-aspek yang perlu perhatian lebih lanjut,” tambahnya.

Melalui pengembangan Kampung Ketupat, diharapkan masyarakat setempat dapat merasakan dampak positif, terutama peningkatan pendapatan melalui berbagai usaha, seperti bidang kuliner. Kampung Ketupat diharapkan juga dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. (Adv/Dispar Kaltim)

Pos terkait