Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya untuk menjadikan Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi Desa dengan mengawal legalisasi 237 koperasi yang telah terbentuk di 193 desa dan 44 kelurahan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk membentuk 80.000 koperasi aktif di seluruh Indonesia.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar tengah bekerja keras memfasilitasi pengurusan akta notaris untuk memastikan seluruh koperasi memiliki landasan hukum yang kuat. “Sebanyak 237 koperasi telah kami bentuk hingga akhir Mei 2025. Kini, kami fokus mengawal proses legalisasi agar selesai tepat waktu pada akhir Juni,” ujar Kepala DPMD Kukar, Arianto, dengan penuh semangat.
Proses ini, menurut Arianto, bukan sekadar formalitas administratif. “Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi Desa karena mampu memberdayakan masyarakat secara langsung. Kami ingin koperasi ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” tambahnya. Koordinasi intensif dengan pemerintah desa, kelurahan, dan notaris resmi memastikan dokumen pendirian koperasi tersusun rapi dan sesuai regulasi.
Lebih lanjut, koperasi-koperasi ini dirancang untuk memainkan peran strategis dalam mendukung kebutuhan masyarakat, seperti distribusi bahan pokok, pemasaran hasil pertanian, hingga pengembangan usaha mikro. “Kami dorong koperasi agar tidak hanya berdiri di atas kertas, tetapi benar-benar hidup dan memberi manfaat nyata bagi warga,” tegas Arianto.
Dengan semangat gotong royong, Kukar menargetkan seluruh koperasi rampung dilegalkan sebelum peluncuran nasional pada Juli 2025, yang akan dihadiri Presiden Republik Indonesia. Acara ini akan menandai peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan. “Kukar bangga karena jumlah koperasi kami termasuk yang terbanyak di Indonesia. Ini bukti desa-desa kami siap berkontribusi besar,” ungkap Arianto.
Keberhasilan Kukar dalam membentuk Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi Desa mendapat sorotan positif. Langkah ini menunjukkan kesiapan daerah untuk memperkuat perekonomian berbasis komunitas, sekaligus menginspirasi wilayah lain. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, koperasi di Kukar diharapkan terus tumbuh sebagai simbol pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.