Penundaan Jalan Alternatif ke Bandara APT Pranoto, DPRD Soroti Dampaknya terhadap Mobilitas dan Ekonomi

FOTO : Anggota Komisi III DPRD, Subandi.

Samarinda – Rencana pembangunan jalan penghubung antara Ring Road IV dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto terpaksa ditunda. Penundaan ini menjadi sorotan karena dianggap berpotensi menambah kemacetan dan mengganggu kelancaran transportasi masyarakat di wilayah Samarinda dan sekitarnya.

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mengungkapkan bahwa alasan utama terhambatnya proyek ini adalah penyesuaian anggaran akibat refocusing serta pergeseran prioritas pembangunan yang tertuang dalam APBD Kaltim tahun ini.

Bacaan Lainnya

“Jalan ini sangat vital, apalagi sebagai akses alternatif menuju bandara. Ketika jalan utama seperti poros Samarinda-Bontang terendam banjir, jalur ini semestinya menjadi penopang utama,ā€ kata Subandi saat ditemui di Gedung DPRD Kaltim, Senin (19/5/2025).

Menurut Subandi, keterlambatan pembangunan akan berdampak tidak hanya pada mobilitas warga, tetapi juga terhadap aktivitas ekonomi dan pariwisata. Ia menilai keberadaan akses cepat menuju bandara sangat penting dalam mendukung iklim investasi dan kenyamanan para pelaku perjalanan, baik domestik maupun mancanegara.

ā€œBandara APT Pranoto adalah pintu gerbang utama Kalimantan Timur. Kalau aksesnya saja sulit, bagaimana orang mau datang berkunjung atau berinvestasi?ā€ ujar politisi PKS tersebut.

Sementara itu, meskipun pemerintah daerah telah menggagas jalur alternatif dari kawasan Sambutan menuju bandara, proyek tersebut juga tersendat karena kendala anggaran serupa. Hal ini diperparah dengan keterbatasan sumber daya di UPTD Wilayah II Samarinda yang bertanggung jawab atas perawatan dan pengembangan jaringan jalan.

“Total anggaran pemeliharaan hanya sekitar Rp28 miliar, dan itu masih harus dibagi untuk beberapa wilayah lain seperti Kukar dan Mahakam Ulu. Jadi memang sangat terbatas,” jelasnya.

Subandi menegaskan bahwa DPRD akan terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur penunjang akses bandara dan meminta pemerintah provinsi agar mengalokasikan dana lebih memadai untuk kebutuhan strategis seperti ini.

Ia berharap, dengan adanya perhatian serius, permasalahan kemacetan bisa teratasi dan konektivitas antarwilayah di Kaltim dapat meningkat signifikan, mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.(Adv)

Pos terkait