Ramadhani Merespon Keluhan Dari Wali Murid SD Terkait Harga Seragam Di Koperasi Sekolah

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ramadhani

Kutai Timur- Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ramadhani merespon keluhan dari orang tua murid terkait mahalnya seragam yang ada di koperasi Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kutim, dan ini selalu menjadi polemik setiap masuk tahun ajaran baru sekolah

Sebetulnya, banyak orang tua siswa atau wali murid yang sadar harga seragam yang biasanya dijual oleh koperasi sekolah lebih mahal ketimbang yang ada di pasaran.

Bacaan Lainnya

Namun, masyarakat menjadi tak berdaya melawan harga mahal tersebut seolah terperangkap dengan sistem yang sudah berlangsung lama.

Ramadhani menyebutkan sangat mendukung adanya koperasi sekolah, sebab, dengan adanya koperasi tersebut bisa meningkatkan pendapatan.

“Koperasi sekolah bagus untuk meningkatkan pendapatan sekolah. Karena ‘kan yang kita tau kegiatan sekolah ada yang sudah direncanakan sama mereka. Dari mana mereka dapatnya, penggunaan uang nya dari mana, sementara kalau bukan di Arkas,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, koperasi itu bisa membantu menutup kegiatan yang tidak dianggarkan di Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas).

“Sehingga kegiatan yang sudah direncanakan dengan melalui Arkas mereka ada kegiatan tambahan,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa, kalau memang masyarakat menginginkan seperti itu, tahun 2024 mendatang pihaknya akan fokus menganggarkannya. Sebab, anggaran tahun 2023 itu (Baju,red) hanya 10 Miliyar saja.

“Nanti bisa dianggarkan untuk kebutuhan baju berapa, hitung dulu siswanya baru kita anggarkan. Tapi, tidak mungkin dapat semua, mungkin yang dapat hanya SD negeri yang dapat kalau swasta tidak dapat,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga memberikan solusi terhadap orang tua murid untuk membebaskan membuat baju dimana saja asalkan sesuai dengan yang ada di sekolah.

“Kalau memang ini menjadi salah satu keluhan di masyarakat, Insyaallah nanti tahun 2024 kita ajukan di perubahan untuk kebutuhan sekolah di tahun 2025,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kutim)

Pos terkait