Samarinda – Penantian panjang warga Loa Bakung untuk mendapatkan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) kembali mencuat. DPRD Kota Samarinda mendesak PT Bukit Baiduri Energi (BBE) segera menuntaskan janji yang sudah tertunda lebih dari satu dekade.
Sekretaris Komisi I DPRD Samarinda, Ronald Stephen Lonteng, menilai lambannya respon perusahaan mencerminkan kurangnya kepedulian terhadap kebutuhan warga.
“Lambatnya respon perusahaan mencerminkan ketidakpekaan terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Ronald juga menyayangkan pertemuan terakhir yang digelar tanpa kehadiran pihak pengambil keputusan dari PT BBE, sehingga belum ada kepastian sikap resmi perusahaan.
“Yang hadir bukan stakeholder atau perwakilan resmi dari pusat PT BBE. Jadi, belum ada kejelasan sikap perusahaan terkait permohonan warga ini,” tambahnya.
Permintaan lahan TPU tersebut sebenarnya sudah disampaikan sejak 2012. Saat itu, Wali Kota Samarinda telah mengirimkan surat resmi kepada PT BBE untuk menyediakan 15 hektare lahan dari total 4.000 hektare yang mereka miliki.
“Hari ini kami kembali mengingatkan, apakah pihak BBE sudah siap menunjukkan kepedulian dengan memberikan hak guna pakai lahan TPU? Kita bicara 15 hektare dari total 4.000 hektare milik mereka,” tegas Ronald.
DPRD Samarinda, kata Ronald, telah mengeluarkan rekomendasi resmi agar perusahaan segera memberikan jawaban tertulis sebagai bentuk penghormatan terhadap aspirasi warga yang telah diperjuangkan belasan tahun.
“Masalah ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Perusahaan harus menunjukkan itikad baik,” pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)
