Ronald Stephen Kecam Tindakan Satpol PP di Lokasi Penertiban Pasar Subuh

Anggota Komisi 1 DPRD Kota Samarinda, Ronald Stephen Lonteng

Samarinda – Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Ronald Stephen Lonteng menyatakan simpati atas perlakuan yang diterima Ahmad Vanandzha saat berada di lokasi penertiban Pasar Subuh.

“Saya Bersimpati atas apa yang saya lihat dan saya rasakan, dan apa yang sudah di dapatkan pak ahmad vananzha jelas menciderai martabat lembaga kami,” ujarnya saat di temui media Kamis (15/5/2025) . Lonteng menilai tindakan tersebut tidak seharusnya terjadi.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan bahwa kedatangan Vanandzha ke lokasi adalah untuk menghadirkan kesetaraan dan mediasi, bukan untuk menimbulkan ketidaknyamanan. “Beliau datang kesana untuk menghadirkan kesetaraan tapi justru yang di dapat ketidaknyamanan,” tambahnya.

Lonteng mengingatkan bahwa pedagang Pasar Subuh telah berdagang sejak tahun 1970-an dan berkontribusi pada citra kota Samarinda. “Mereka itu berdagang sudah dari tahun 70 itu juga untuk kota samarinda menaikan citra ramai kota samarinda,” jelasnya.

Ia juga menyoroti dampak relokasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Pemindahan Ini juga kan kira kira berdampak bagus tidak ke PAD kota kita jadi harus di pertimbangkan baik baik jangan sampai kita bangun tempat mahal mahal nda ada dampaknya,” katanya.

Lonteng mengkritik Perda Ketertiban Umum yang digunakan sebagai dasar penertiban. “Perda Trantibum itu jangan sampai keberadaan nya hanya untuk melegalkan kekuatan super powernya saja kalau begitu mending kita cabut,” tegasnya.

Ia berharap kebijakan penertiban tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek keadilan dan kemanusiaan.

Kritik Lonteng mencerminkan keprihatinan lembaga legislatif terhadap cara penanganan relokasi yang berpotensi merusak hubungan antara pemerintah dan masyarakat.(yg/adv)

Pos terkait