Pesutnews.id – Standarisasi pengembangan destinasi wisata dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengelola sektor pariwisata merupakan hal penting guna meningkatkan kualitas pelayanan destinasi wisata.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni dalam rapat asistensi laporan dan penerapan SPM provinsi dan kabupaten/kota se Kalimantan Timur triwulan III Tahun 2023.
Rapat itu digelar di Maratua Pratasaba Hall dan Resort, Kabupaten Berau, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya standar pelayanan minimal tersebut sebagai pedoman untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. SOP menjadi standar mutlak bagi setiap destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan.
“SOP dan standar mutu pelayanannya itu juga wajib diperhatikan guna meningkatkan kualitas pelayanan wisata kepada pengunjung dan wisatawan,” jelas Sri Wahyuni dalam keterangannya di laman Instagram Adpim Kaltim.
Sri Wahyuni menerangkan, SPM dan SOP sendiri diyakini dapat menambah rasa nyaman pelancong. Semisal saat menikmati keindahan bawah laut Pulau Maratua. Saat menyelam tak lagi harus khawatir dengan standar keamanan bila terjadi kecelakaan.
“Mereka (wisatawan) bisa tenang berenang atau menyelam. Karena itu ini bisa menjadi standar usaha kepariwisataan yang wajib dilaksanakan,” teganya.
Lebih lanjut dirinya membeberkan SOP dan SPM yang dimaksud meliputi pendamping atau pemanduan bersertifikasi yang mendampingi para wisatawan.
Artinya, meski Maratua kepulauan terluar, tetapi juga wajib memiliki pelayanan yang setara. Standar dibidang keamanan, kesehatan, pendidikan, tempat yang layak hingga infrastruktur sarana dan prasarana wajib di standarisasi.
“Jika semua itu telah terjamin dan terdata, maka secara otomatis, pelayanan kepada pengunjung atau wisatawan di Maratua akan lebih baik ke depannya,” jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau Ilyas Natsir mengatakan bakal mendorong standar serupa yang dapat diterapkan di beberapa destinasi wisata unggulan di Berau, Termasuk Pulau Derawan dan Maratua.
Meskipun hal itu memerlukan waktu dan proses secara bertahap, dirinya bersama jajaran pemerintah daerah menggandeng stakeholder terkait lainnya akan berurusaha maksimal membuat SOP pariwisata tersebut.
“Harus optimis, karena kita sedang dalam proses menghidupkan wisata yang sempat terseok-seok saat pandemi kemarin,” tegas dia.(Adv/Dispar Kaltim)