Samarinda ā DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan perhatian khusus terhadap masalah banjir yang melanda Balikpapan pada awal Juni 2025 lalu.
Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Yusuf Mustafa mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang sedang menyiapkan solusi jangka panjang melalui pembangunan bosem atau kolam penampungan air hujan seluas 10 hektare.
Dalam Rapat Paripurna ke-20 DPRD Kaltim yang berlangsung di Gedung Utama DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin, 23 Juni 2025,
Ia mengatakan bahwa meski banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan pasangnya air laut, sistem drainase masih berfungsi dengan baik walau terbebani berat.
āHujan sangat lebat dan air laut juga pasang pada saat itu, sehingga terjadi penumpukan air. Namun, ketika air laut surut, air hujan dari darat tetap mengalir ke laut, yang menandakan sistem drainase masih bekerja,ā jelas Yusuf.
Selain rencana pembangunan kolam retensi, Yusuf juga mengungkapkan Pemkot Balikpapan tengah mempersiapkan pembangunan saluran drainase baru di wilayah Jokotole hingga Mufakat.
Meski demikian, pengerjaan akan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan dana, dan DPRD siap memberikan dukungan anggaran.
āPembangunan saluran drainase ini penting, terutama dari Jokotole sampai Mufakat. Namun karena keterbatasan anggaran, proyek ini harus dilaksanakan bertahap,ā kata Yusuf.
Yusuf juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama warga perumahan, untuk memperhatikan sistem pengelolaan air, seperti drainase dan bosem, dalam proses pembangunan.
āKita perlu edukasi masyarakat agar saat membangun rumah, mereka juga memperhatikan sistem pengendalian air yang benar, agar banjir bisa diminimalisir,ā ujarnya.
Politikus DPRD Kaltim ini menegaskan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat adalah kunci utama dalam mengatasi permasalahan banjir secara berkelanjutan.
āKita berharap kedepannya Balikpapan terbebas dari banjir. Ini tentu menjadi harapan kita semua,ā pungkas Yusuf.(adv)