Samarinda – Ketua DPRD Kota Samarinda, H. Sugiyono, angkat bicara terkait masih rendahnya representasi perempuan di lembaga legislatif. Dalam Pemilu DPRD Samarinda 2024, hanya 4 dari 45 anggota dewan terpilih yang perempuan, menyoroti kesenjangan gender yang persisten di ranah politik lokal.
Hal ini menjadi keprihatinan, mengingat peran penting perempuan dalam pembangunan bangsa dan pencapaian kesetaraan gender.
“Perempuan masih tertinggal dalam hal dukungan, baik dari keluarga, partai politik, maupun masyarakat luas,” ujar Sugiyono pada Selasa (21/5/2024).
Ia menegaskan bahwa keinginan pemerintah untuk mengisi 30 persen lembaga legislatif dengan perempuan masih memerlukan perjuangan dan dukungan dari berbagai pihak.
Berdasarkan data KPU Kota Samarinda pada Pemilu 2024, 4 orang perempuan tadi jauh dari target 30% yang diharapkan. Hal ini menunjukkan masih tingginya kesenjangan gender dalam dunia politik.
“Perempuan memiliki potensi dan kemampuan yang sama dengan laki-laki untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, publik perlu berani memilih perempuan dalam Pemilu,” sarannya.
Masih ada stigma dan stereotip gender yang menganggap bahwa perempuan tidak mampu atau tidak cocok untuk berkarier di bidang politik. Hal ini dapat menghambat perempuan untuk berani tampil dan menunjukkan kemampuan mereka.
Perempuan seringkali dihadapkan pada ekspektasi dan beban ganda, baik di rumah tangga maupun di dunia kerja. Kurangnya dukungan dari keluarga dan partai politik dapat menjadi hambatan bagi perempuan untuk maju dalam politik.
“Dukungan tersebut dapat berupa dorongan moral, materi, maupun edukasi politik,” tegasnya.
Empat perempuan yang akan bekerja sebagai wakil rakyat di DPRD Samarinda periode 2024-2029 adalah Celni Pita Sari dari Partai NasDem, dr. Sri Puji Astuti dan Marlina dari Partai Demokrat, serta Riska Wahyunigsih dari Partai Gerindra.
Sugiyono menekankan bahwa untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, partai politik, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat luas.
“Kita mengajak semua pihak untuk mendukung keterlibatan perempuan dalam politik dan memastikan bahwa mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pembangunan,” tandasnya. (Adv/DPRD Kota Samarinda)