Keripik Tempe Loh Sumber dari Kecamatan Loa Kulu Jadi Primadona UMKM Berbasis Potensi Lokal

Keripik Tempe Loh Sumber dari Loa Kulu Jadi Primadona
Keripik Tempe Loh Sumber dari Loa Kulu Jadi Primadona

TENGGARONG – Di balik hamparan sawah dan kebun Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tumbuh sebuah kisah sukses yang menginspirasi: lahirnya Keripik Tempe Loh Sumber, produk unggulan desa yang kini menjadi simbol kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

Berawal dari olahan tempe sederhana, masyarakat setempat—dipimpin Kepala Desa Sukirno—berhasil mengubahnya menjadi camilan renyah bernilai ekonomi tinggi. Tidak hanya untuk konsumsi lokal, Keripik Tempe Loh Sumber kini siap menembus pasar yang lebih luas berkat inovasi rasa, desain kemasan modern, dan pendampingan dari mitra usaha.

Bacaan Lainnya

“Kami bagi produksi secara merata. Misalnya, kebutuhan 20 kilogram tempe mentah dibagi ke empat pengrajin, lalu PKK mengolah dan mengemasnya. Bahkan, kami berencana libatkan anak-anak sekolah dalam pengemasan—sebagai pelatihan sekaligus sumber penghasilan tambahan,” jelas Sukirno, Kamis (11/9/2025).

Model kolaboratif ini memastikan seluruh lapisan masyarakat—dari pengrajin, ibu rumah tangga, hingga generasi muda—ikut merasakan manfaat ekonomi secara adil. Hasilnya? Keripik Tempe Loh Sumber tidak hanya laris, tapi juga berprestasi. Pada 2023, desa ini meraih Juara II dalam lomba inovasi UMKM di Big Mall Samarinda dan juara di ajang Posyantek tingkat kabupaten.

“Tahun ini kami sengaja tidak ikut lomba agar desa lain punya kesempatan. Tapi komitmen kami tetap: terus kembangkan UMKM ini hingga go nasional, bahkan ekspor,” tambah Sukirno penuh optimisme.

Apresiasi tinggi datang dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto. Ia menyebut Desa Loh Sumber sebagai contoh nyata bagaimana kepala desa dan masyarakat bisa berinovasi melampaui batas administrasi desa.

“Tempe adalah superfood global. Di Amerika Serikat saja, tempe jadi alternatif protein nabati yang populer. Ini peluang besar! Dan Desa Loh Sumber sudah melihatnya,” ujar Arianto.

Menurutnya, keberhasilan Keripik Tempe Loh Sumber membuktikan bahwa kemandirian desa tidak hanya ditentukan oleh dana desa, tetapi oleh visi, kolaborasi, dan keberanian mengelola potensi lokal secara kreatif.

“Kami dorong desa-desa lain di Kukar meniru semangat Loh Sumber. Dengan inovasi, gotong royong, dan dukungan lintas sektor, desa bisa jadi pusat ekonomi yang berdaya saing—bahkan hingga mancanegara,” pungkasnya.

Kini, Keripik Tempe Loh Sumber bukan sekadar camilan, tapi bukti nyata bahwa dari desa terkecil pun bisa lahir produk unggulan yang mengharumkan nama daerah dan membuka jalan bagi kesejahteraan bersama.

Pos terkait