Tenggarong – Desa Sebulu Modern di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, kini semakin percaya diri melangkah menuju kemandirian ekonomi. Bukan lagi hanya mengandalkan sektor pertanian, warga mulai merasakan dampak positif dari berkembangnya BUMDes Modern Prima yang menjadi penggerak ekonomi desa.
BUMDes yang dirintis sejak 2020 tersebut kini menjalankan beberapa unit usaha jasa seperti penyewaan tenda, kursi, hingga sound system. Layanan ini tidak hanya membantu kebutuhan warga dalam kegiatan sosial dan acara desa, tetapi juga menjadi sumber pemasukan baru bagi keuangan desa.
Kepala Desa Sebulu Modern, Joemadin, menyebutkan bahwa pengelolaan BUMDes Modern Prima dilakukan dengan lebih realistis dan mengutamakan kebutuhan warga. Ia mengingat bagaimana usaha penggilingan padi yang pernah dijalankan desa sebelumnya tidak bertahan lama karena keterbatasan bahan baku.
“Sekarang kami fokus pada usaha yang jelas dibutuhkan warga. Jalan pelan tapi pasti, dan kalau sudah stabil baru kita kembangkan lagi,” terangnya.
Pemerintah desa juga tengah memantau pembentukan Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah pusat. Menurut Joemadin, keberadaan koperasi dapat menjadi mitra, asalkan tidak menimbulkan tumpang tindih dengan usaha desa yang sudah berjalan.
“Kalau bisa saling mendukung tentu lebih baik. Jangan sampai mematikan peran BUMDes,” tegasnya.
Selain sebagai sumber Pendapatan Asli Desa, BUMDes Modern Prima juga berfungsi sebagai ruang pembelajaran bagi warga. Mereka dilatih mengelola keuangan bersama, berani memulai usaha, dan memperkuat gotong royong dalam bidang ekonomi.
“Kalau dikelola serius, BUMDes bisa menjadi kekuatan ekonomi desa. Bukan hanya tentang keuntungan, tapi juga kemandirian dan kepercayaan diri warga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menegaskan bahwa BUMDes merupakan ujung tombak pembangunan ekonomi desa. Pemerintah daerah terus mendampingi pengelola BUMDes agar lebih inovatif dan memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat.
“BUMDes adalah fondasi kemandirian desa. Kami memberikan pelatihan, pendampingan, dan dukungan agar pengelolaannya semakin profesional,” tutupnya.
Perlahan namun pasti, keberadaan BUMDes Modern Prima menunjukkan bahwa desa mampu menggerakkan roda ekonomi sendiri selama pengelolaan dilakukan dengan komitmen dan keberanian untuk berinovasi.
