Samarinda āAnggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar menanggapi kehadiran petinggi TNI sebagai pembicara dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di salah satu universitas di Samarinda memunculkan kontroversi.
āPolemik tersebut justru dimanfaatkan sebagai momentum memperkuat komunikasi antara kampus, mahasiswa, dan narasumber,ā katanya, Rabu (13/8/2025).
Menurut Anhar, dunia kampus memiliki dinamika yang khas dan terbuka terhadap berbagai pandangan. Karena itu, ia mendorong kedua pihak baik penyelenggara kampus maupun TNI untuk sama-sama membangun pendekatan yang tepat.
āKampus harus memberi ruang untuk berbagai narasumber, termasuk dari TNI dan Polri. Sebaliknya, TNI dan Polri juga harus menyesuaikan gaya penyampaian saat berada di lingkungan akademik yang bebas dan terbuka, bukan di barak,ā jelasnya.
Ia menilai, kehadiran narasumber dari latar belakang militer bisa memberi perspektif tambahan, terutama terkait wawasan kebangsaan dan bela negara.
āBagi mahasiswa, ini kesempatan mengukur kemampuan komunikasi, narasi, dan intelektual mereka. Kalau dikelola dengan baik, momen seperti ini bisa menjadi ruang dialog yang sehat, bukan sekadar seremonial atau sumber perdebatan,ā tegasnya.
Anhar menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa tujuan utama PKKMB adalah memperkaya wawasan mahasiswa baru. āMari jadikan ini ajang bertukar pikiran, bukan ajang mempertajam perbedaan,ā pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)