Kutai Kartanegara – Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menghadiri Haflah Takhtim sekaligus wisuda santri Pondok Pesantren Nurul Islam yang berlokasi di Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang, Jumat malam (23/05/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Yayasan Ponpes Nurul Islam, para pimpinan dan pengasuh pondok, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono, Forkopimcam setempat, kepala madrasah, para tokoh agama dan masyarakat, serta para orang tua santri dan tamu undangan lainnya.
158 Santri Menjadi Wisudawan/Wisudawati
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam, KH Abdul Hanan, mengungkapkan bahwa sebanyak 158 santriwan dan santriwati diwisuda untuk tahun ajaran 2024–2030. Para santri tersebut telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an mulai dari 8 hingga 30 juz, dengan masa hafalan selama enam tahun.
KH Abdul Hanan berharap ilmu yang didapatkan para santri di pondok ini akan membawa manfaat dan menjadikan mereka pribadi yang sholeh dan sholehah serta berguna bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara.
“Kita sangat beruntung menjadi masyarakat Kukar, jadi masyarakat Kaltim khususnya, ini semua berkat perhatian serius dari Pemkab Kukar yang sangat peduli dengan masyarakatnya,” ujar KH Abdul Hanan.
Ia juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar Bupati Kukar senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan roda pemerintahan demi kemajuan Kukar. Tak lupa, KH Abdul Hanan mengucapkan terima kasih kepada para asatidz dan asatidzah yang telah mendidik dan membimbing para santri.
Bupati Edi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh santri yang diwisuda. Menurutnya, momen ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi para santri, keluarga, bahkan bagi Pemerintah Kabupaten Kukar.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pimpinan dan seluruh jajaran pengurus pondok. Edi menyebut eksistensi Ponpes Nurul Islam terus berkembang dan dipercaya masyarakat baik dari Kukar maupun luar daerah.
Bupati berharap pesantren ini semakin maju, tidak hanya dalam pendidikan formal, tetapi juga perannya sebagai lembaga keagamaan yang turut memberikan pembinaan spiritual, khususnya di Tenggarong Seberang dan Kukar secara luas.
Edi juga menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya melihat pencapaian para santri. Hal ini menurutnya merupakan bagian dari penguatan sumber daya manusia di Kaltim dan sejalan dengan visi besar Program Kukar Idaman.
Ia menyebut keberadaan pondok pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam program keagamaan, seperti Gerakan Etam Mengaji (GEMA), yang berdampak positif hingga tingkat nasional.
Prestasi Kukar di MTQ Nasional
Sebagai bentuk nyata dari keberhasilan GEMA, Bupati mengungkapkan bahwa pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional, dari 19 kafilah perwakilan Kalimantan Timur, sembilan di antaranya berasal dari Kukar dan berhasil meraih juara pertama.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kabupaten Kukar memberikan hadiah berupa satu unit rumah kepada sembilan pemenang tersebut. Proses pembangunan rumah tersebut saat ini sedang berjalan.
“Apa yang dilakukan oleh Pemkab Kukar merupakan bentuk penguatan karena semua sudah berjalan dengan baik seperti yang dilakukan KH Abdul Hanan serta para ustadz ustadzah di Ponpes Nurul Islam. Khusus kepada para orang tua santri dan santriwati yang diwisuda mari kita jaga agar bisa terus melanjutkan pendidikannya. Edi terus mengingatkan hari ini Kukar memang kaya sumber daya alam, kaya minyak, gas, batu bara dan bahan galian lainnya, ini merupakan sumber daya alam tidak bisa terbaharu nanti pada waktunya akan habis, siapa yang meneruskan kejayaan Kukar nanti adalah anak–anak etam putra putri Kukar sendiri seperti yang anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan di Ponpes Nurul Islam, karena sumber daya manusia inilah yang akan menjadi kekuatan dan akan membawa kemajuan Kukar ke depan.”
Edi Damansyah menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi anak-anak Kukar yang gagal melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi. Ia memastikan bahwa Program Kukar Idaman dan Kukar Idaman Terbaik 2025–2030 akan terus menjangkau keluarga pra-sejahtera.
Program tersebut tidak hanya memberikan bantuan pendidikan umum, tetapi juga beasiswa tematik, termasuk bagi santri pondok pesantren. Komitmen ini juga berjalan beriringan dengan program satu desa satu hafidz Qur’an.
Bupati juga memberikan penghargaan kepada KH Abdul Hanan atas masukan dan kontribusinya yang berkelanjutan terhadap peningkatan program-program keagamaan di Kukar.
Di akhir sambutannya, Edi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, khususnya warga Nahdliyin, atas dukungan mereka dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) serta berbagai program umat yang selama ini dijalankan.
“Tolong dikawal Program Kukar Idaman Terbaik 2025–2030 sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Kukar. Selamat kepada santriwan santriwati yang diwisuda, khususnya para orang tua yang putra putrinya sudah menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Islam. Semoga kerja bersama kita dan apa yang telah dilakukan semuanya untuk kemajuan Kutai Kartanegara,” tegas Edi Damansyah.