Harga Kelapa Melonjak, Sapto: Momentum Naikkan Kesejahteraan Petani

FOTO: Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono

SAMARINDA – Kenaikan harga kelapa yang saat ini menyentuh angka Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per butir turut menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono. Meski di satu sisi hal ini membuat konsumen mengeluh, Sapto melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

ā€œKita juga harus melihat dari sudut pandang petani. Mereka sudah lama kerja keras, kalau sekarang harganya naik, ya jangan langsung diributkan,ā€ katanya.

Bacaan Lainnya

Ia menilai kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya permintaan ekspor, khususnya dari Tiongkok. Ini menurutnya merupakan sinyal positif bagi komoditas kelapa, yang selama ini kurang diperhatikan di Kalimantan Timur.

Namun demikian, Sapto juga mendorong agar pemerintah tidak hanya melihat harga, tetapi mulai menyusun strategi besar untuk menjadikan kelapa sebagai komoditas unggulan. Salah satu langkah awal adalah memetakan wilayah potensial untuk budidaya.

ā€œKelapa bisa tumbuh baik di beberapa daerah seperti Muara Jawa, Samboja, dan Marangkayu. Nah, itu harus diidentifikasi, apakah bisa dikembangkan lebih luas,ā€ ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi produk kelapa, dari santan kemasan hingga minyak kelapa dan arang batok. ā€œKelapa itu komoditas serba guna. Kita harus bisa manfaatkan semua bagiannya,ā€ tegas Sapto.

Bagi Sapto, momentum kenaikan harga kelapa harus direspons serius. Bukan hanya sebagai kabar baik jangka pendek, tetapi juga awal dari langkah strategis jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekonomi daerah.(adv)

Pos terkait