Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat Model Layanan Dasar Kukar dengan mentransformasi Posyandu menjadi berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM), khususnya di Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memastikan pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa dan kelurahan lebih inklusif dan berkualitas.
Lurah Timbau, Marten Hedy Yudha Murhans, menyatakan bahwa pihaknya telah menggelar sosialisasi intensif kepada kader Posyandu untuk mendukung transformasi ini. āKami berterima kasih kepada DPMD Kukar yang terus mendampingi kami. Model Layanan Dasar Kukar di Timbau kini diwujudkan melalui 12 Posyandu balita dan 5 Posyandu lansia yang aktif,ā ujarnya. Kader Posyandu di Timbau bahkan melaksanakan layanan jemput bola, menjangkau warga yang kesulitan hadir langsung, menunjukkan komitmen terhadap pelayanan yang merata.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, A. Riyandi Elvander, menegaskan bahwa transformasi Posyandu SPM adalah bagian dari strategi besar untuk menjadikan Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. āModel Layanan Dasar Kukar mengacu pada Permendagri Nomor 13, dengan fokus pada enam layanan dasar, termasuk pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak,ā jelasnya. Posyandu di Timbau pun diarahkan sebagai percontohan di tingkat kabupaten.
Untuk mendukung keberlanjutan program ini, Pemkab Kukar telah menyalurkan insentif kepada kader Posyandu melalui program Dedikasi Kukar Idaman. āInsentif ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi kader, dan kami sedang menyiapkan kebijakan lanjutan untuk memperkuat kelembagaan Posyandu,ā tambah Riyandi. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi kader sekaligus memperluas dampak Model Layanan Dasar Kukar di seluruh wilayah.
Dengan sinergi antara pemerintah kelurahan, kader Posyandu, dan DPMD Kukar, transformasi Posyandu di Timbau menjadi bukti nyata bahwa pelayanan kesehatan dasar dapat dijalankan secara inovatif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Langkah ini diharapkan menginspirasi wilayah lain di Kukar untuk mengadopsi model serupa.
