Samarinda – Anggota Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor, kembali menyuarakan pentingnya peningkatan anggaran pendidikan di Kota Samarinda.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda pada (07/05/2024), Sopian menegaskan bahwa alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan, seperti yang diamanatkan oleh peraturan, masih belum cukup.
“Mandatorinya memang 20 persen, tapi selama ini anggarannya masih kurang,” ujar Sopian.
Menurutnya, anggaran yang ada saat ini, yang juga termasuk untuk gaji pegawai, belum mampu memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur pendidikan, seperti SMP di beberapa kecamatan.
“Contohnya di kawasan Jalan Ahmad Yani, itu tidak ada sama sekali bangunan SMP nya,” tambahnya.
Sebagai solusi, Sopian mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk meningkatkan porsi anggaran untuk pendidikan, seiring dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya.
“Sekarang yang ada saja masih kurang. Banyak anak-anak yang bermasalah dengan zonasi karena kekurangan bangunan SMP di kecamatannya,” tegasnya.
Peningkatan anggaran pendidikan yang didorong oleh Sopian Noor sejalan dengan komitmen bersama untuk memajukan kualitas pendidikan di Samarinda.
Diharapkan dengan sinergi dari berbagai pihak, termasuk Pemkot Samarinda, DPRD, dan masyarakat, tujuan ini dapat terwujud dan menjadikan Samarinda sebagai kota yang unggul dalam bidang pendidikan. (Adv/DPRD Kota Samarinda)
