Samarinda ā Masalah pengangguran di Kalimantan Timur, khususnya yang menimpa para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi, dinilai masih menjadi tantangan besar yang perlu segera dicari solusinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, saat menanggapi capaian kinerja pemerintah provinsi yang belum lama dilantik.
Menurutnya, belum terlihat hasil signifikan karena kebijakan anggaran yang berjalan saat ini masih berdasarkan keputusan pemerintahan sebelumnya. Oleh sebab itu, Damayanti menilai evaluasi terhadap kinerja belum bisa dilakukan secara menyeluruh.
āAPBD yang sekarang digunakan disusun oleh pemerintahan sebelumnya, jadi kita tidak bisa serta-merta menilai hasil kerja kepala daerah yang baru. Baru sekitar seratus hari jalan,ā kata Damayanti, Selasa (10/6/2025).
Ia menekankan, pengangguran di kalangan lulusan SMK dan mahasiswa perlu mendapat perhatian lebih. Pasalnya, lulusan pendidikan vokasi seharusnya siap kerja, namun kenyataan di lapangan masih menunjukkan banyaknya lulusan yang belum terserap oleh dunia kerja.
āAnak-anak SMK dan mahasiswa seharusnya jadi kekuatan produktif. Tapi faktanya, banyak yang belum bisa masuk pasar kerja. Ini tantangan serius,ā tegasnya.
Meski demikian, Damayanti tetap optimistis terhadap rencana kerja Gubernur Kaltim ke depan. Ia berharap berbagai program yang sudah dirancang bisa benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM.
āProgram yang dicanangkan Gubernur kita lihat cukup menjanjikan. Sekarang tinggal bagaimana pelaksanaannya bisa maksimal,ā ucapnya.
Di sisi lain, ia menyoroti kondisi ekonomi daerah yang belum sepenuhnya stabil. Situasi ini menurutnya berdampak pada daya dorong pemerintah dalam menjalankan berbagai agenda prioritas.
Terkait program pendidikan gratis, Damayanti mengingatkan bahwa kebijakan tersebut harus disertai upaya peningkatan mutu. Ia menggarisbawahi pentingnya penguatan fasilitas pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar.
āPendidikan gratis bukan hanya soal membebaskan biaya. Harus diimbangi dengan peningkatan fasilitas dan kualitas guru. Kalau tidak, output pendidikannya tetap lemah dan anak-anak kita tetap sulit bersaing,ā ujarnya.
Politisi PKB itu menambahkan, orientasi pendidikan harus diarahkan pada peningkatan daya saing lulusan di dunia kerja. Tanpa perbaikan menyeluruh, katanya, pendidikan akan kehilangan peran strategis dalam menekan angka pengangguran.
āJangan hanya fokus ke angka lulusan, tapi pastikan mereka punya kompetensi. Kualitas itu kunci agar pendidikan bisa menjadi jalan keluar dari pengangguran,ā tutup Damayanti.(adv)