Samarinda – Kegagalan Pertashop Pertamina dalam menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menuai kritik tajam dari Komisi III DPRD Kota Samarinda.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Jasno, menilai bahwa Pertashop yang hanya menjual Pertamax, yang harganya lebih mahal, bertentangan dengan tujuan awal program tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan BBM yang terjangkau.
“Tujuan utama dari keberadaan Pertashop adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan BBM, terutama Pertalite yang harganya lebih terjangkau. Namun, kenyataannya banyak Pertashop yang hanya menjual Pertamax,” ungkap Jasno pada (16/05/24).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Jasno mendesak Pertamina untuk segera mengevaluasi program Pertashop dan memastikan bahwa setiap Pertashop menjual Pertalite sesuai dengan tujuan awal program tersebut.
Ketidaksediaan Pertalite di Pertashop membuat mereka terpaksa membeli Pertamax yang lebih mahal, sehingga membebani pengeluaran mereka.
“Evaluasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencapai tujuan program yang seharusnya,” tegasnya.
Ketidaksediaan Pertalite di Pertashop telah menyebabkan antrean panjang di SPBU resmi, yang semakin memperlambat akses masyarakat terhadap BBM. Hal ini perlu ditanggapi dengan serius oleh Pertamina agar tidak semakin memperparah kesulitan masyarakat. (Adv/DPRD Kota Samarinda)







