Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergerak cepat untuk menghadirkan penerangan bagi masyarakat di pelosok desa. Melalui Program Terang Kampungku, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar aktif memperluas akses listrik ke wilayah-wilayah terpencil yang selama ini masih gelap gulita. Kini, puluhan desa di Kecamatan Tenggarong dan sekitarnya mulai menikmati manfaat listrik, baik dari jaringan PLN maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, dengan antusias menyampaikan perkembangan terbaru program ini. āKami berkomitmen kuat untuk memastikan setiap rumah di Kukar tersentuh cahaya listrik. Saat ini, hanya enam wilayah tersisa yang belum teraliri, dan kami targetkan selesai pada 2025,ā ungkapnya saat ditemui pada Kamis (12/6/2025). Wilayah-wilayah tersebut mayoritas terletak di kawasan perbukitan, menambah tantangan dalam proses penyediaan listrik.
Sejak diluncurkan, Program Terang Kampungku telah berhasil menerangi 17 desa prioritas sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021ā2026. Desa-desa seperti Menamang Kanan, Menamang Kiri, Kupang Baru, dan Liang Buaya kini bersinar terang, membawa kehidupan baru bagi warganya. āPenerangan ini bukan sekadar listrik, tetapi juga membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan kenyamanan bagi masyarakat,ā tambah Arianto dengan semangat.
Sepanjang 2024, DPMD Kukar berhasil menjangkau lebih dari 30 wilayah terpencil. Namun, saat tim melakukan verifikasi mendalam, mereka menemukan fakta mengejutkan: ada 35 titik tambahan di tingkat RT yang ternyata belum teraliri listrik. āKami awalnya berpikir desa induk sudah berlistrik, tetapi di RT yang jauh, masih ada warga yang hidup tanpa penerangan. Alhamdulillah, semua titik itu kini sudah kami selesaikan,ā jelas Arianto.
Ke depan, DPMD Kukar akan fokus pada enam wilayah tersisa. Pendataan ulang sedang dilakukan untuk menentukan solusi terbaik, apakah melalui perluasan jaringan PLN atau pemasangan PLTS dari desa terdekat. āKami tidak ingin ada satu pun warga yang tertinggal. Pelayanan dasar seperti listrik adalah hak setiap masyarakat,ā tegas Arianto, menegaskan visi Kukar Idaman yang inklusif.
Program ini juga mendapat sambutan hangat dari warga. Misalnya, di Desa Kupang Baru, seorang ibu rumah tangga, Siti Aminah, berbagi cerita. āSebelum ada Program Terang Kampungku, kami hanya mengandalkan lampu minyak. Sekarang anak-anak bisa belajar malam hari, dan kami merasa lebih aman,ā ujarnya dengan senyum sumringah.
Dengan langkah pasti dan kolaborasi lintas sektor, Kukar terus menunjukkan komitmennya untuk menerangi setiap sudut wilayahnya. Program ini bukan hanya soal listrik, tetapi juga tentang harapan dan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat desa.