Program Terang Kampungku Terangi Desa-Desa di Anggana Hingga Pedalaman Kukar

Program Terang Kampungku Terangi Desa-Desa di Anggana Hingga Pedalaman Kukar
Program Terang Kampungku Terangi Desa-Desa di Anggana Hingga Pedalaman Kukar

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengukir prestasi melalui Program Terang Kampungku, sebuah inisiatif ambisius untuk membawa listrik 24 jam ke setiap desa, dari pesisir Anggana hingga pedalaman terpencil. Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah menerangi 57 desa, memberikan harapan baru bagi warga yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan cahaya.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa Program Terang Kampungku adalah pilar utama visi Kukar Idaman dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026. “Kami ingin setiap warga, dari pesisir hingga hulu Mahakam, menikmati listrik sebagai hak dasar. Ini bukan sekadar terang, tetapi langkah menuju kesejahteraan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Bacaan Lainnya

PLTS Komunal: Solusi untuk Pelosok

Melalui Program Terang Kampungku, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal untuk desa-desa yang belum terjangkau jaringan PLN. Desa Tani Baru di Kecamatan Anggana menjadi salah satu penerima manfaat terbaru, menyusul desa seperti Liang Buaya, Menamang Kanan, dan Kupang Baru di Muara Kaman. “PLTS adalah solusi ramah lingkungan yang realistis untuk pelosok,” jelas Kepala DPMD Kukar, Arianto.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengelola operasional dan pemeliharaan PLTS dengan pendampingan DPMD dan organisasi perangkat daerah (OPD). “Kami melatih BUMDes agar fasilitas ini berkelanjutan, sehingga warga terus menikmati listrik tanpa gangguan,” tambah Arianto.

Dampak Nyata untuk Kehidupan Warga

Program Terang Kampungku telah mengubah kehidupan di 57 desa, termasuk Kutai Lama, Sidomulyo, dan Sungai Meriam di Anggana, serta Tunjungan dan Kota Bangun Ulu di hulu Mahakam. Dusun terpencil seperti Nangka Bonah dan Nangkabuana kini bersinar terang. “Listrik 24 jam memungkinkan anak-anak belajar malam hari, ibu-ibu mengembangkan UMKM, dan kegiatan sosial desa semakin hidup,” ungkap Arianto, tersenyum.

Program ini juga menjangkau kecamatan seperti Samboja, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Tenggarong Seberang, Marangkayu, dan Kenohan. Desa seperti Sebulu Ilir, Kembang Janggut, dan Muara Badak kini menikmati listrik stabil, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan akses pendidikan.

Menuju 100% Desa Berlistrik pada 2026

Dengan target RPJMD hingga 2026, Pemkab Kukar bertekad menerangi seluruh desa yang masih kekurangan listrik. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan PLN dan BUMDes, menjadi kunci keberhasilan. “Kami terus memperluas jangkauan, memastikan tidak ada desa yang tertinggal dalam kegelapan,” tegas Edi.

Arianto menambahkan, “Listrik bukan hanya penerangan, tetapi pemicu kemajuan. Kami mengajak warga menjaga fasilitas ini agar manfaatnya dirasakan generasi mendatang.” Program Terang Kampungku bukan sekadar proyek, tetapi gerakan untuk mewujudkan Kukar yang inklusif dan bercahaya.

Pos terkait