Tenggarong – Seluruh desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya di Kecamatan Tenggarong, tengah sibuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) 2026 dan Tambahan RPJMDes. Proses ini sekaligus menyesuaikan perpanjangan masa jabatan kepala desa dari enam menjadi delapan tahun, memberikan dimensi baru dalam perencanaan pembangunan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa tahapan penyusunan RKPDES 2026 dan Tambahan RPJMDes telah dimulai sejak April 2025. āSetiap desa telah membentuk tim penyusun RKPDES yang bertugas mengumpulkan data dari RPJMDes, aspirasi masyarakat, dan hasil reses Badan Permusyawaratan Desa (BPD),ā ujar Arianto pada Rabu (2/7/2025). Data ini menjadi dasar musyawarah desa untuk merumuskan rencana yang sesuai kebutuhan warga.
Proses penyusunan dilanjutkan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Juni 2025, diikuti Musyawarah Desa (Musdes) pada Juli untuk menetapkan dokumen. āRKPDES 2026 harus disahkan paling lambat 30 September, menjadi landasan penyusunan APBDES 2026 yang ditetapkan sebelum akhir Desember,ā jelas Arianto. Ia menegaskan bahwa semua desa di Kukar telah memulai proses ini secara bertahap dan terkoordinasi.
Namun, tantangan tahun ini cukup berat karena desa harus menyusun dua dokumen sekaligus. Selain RKPDES 2026, desa juga wajib merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk menyesuaikan tambahan masa jabatan kepala desa. āBeban kerja desa tahun ini cukup besar. Mereka harus memastikan RKPDES 2026 dan Tambahan RPJMDes disusun dengan cermat agar pembangunan tetap selaras dengan visi jangka panjang,ā tambahnya.
Arianto optimistis proses ini akan berjalan lancar dengan pengawasan ketat dari DPMD. āKami mendorong desa untuk melibatkan masyarakat secara aktif agar dokumen ini benar-benar mencerminkan kebutuhan riil,ā katanya. Kolaborasi antara pemerintah desa, BPD, dan warga menjadi kunci keberhasilan penyusunan dokumen ini.
Dengan penyusunan RKPDES 2026 dan Tambahan RPJMDes yang inklusif, Kukar berharap pembangunan desa dapat lebih terarah dan berkelanjutan. āKami ingin desa-desa di Tenggarong siap menghadapi tantangan pembangunan dengan perencanaan yang matang,ā tutup Arianto.