Samarinda ā Awal Ramadan membawa lonjakan harga cabai yang cukup tinggi di pasar tradisional Samarinda. Sebelumnya, harga cabai berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, namun kini melonjak hingga Rp100 ribuāRp110 ribu per kilogram, atau naik hampir 90 persen.
Kenaikan ini menjadi perhatian serius, termasuk dari Sekretaris Komisi II DPRD Kota Samarinda, Rusdi Doviyanto.
Dalam acara buka bersama yang digelar oleh Badan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPD KKSS) Samarinda pada Senin lalu (3/3/2025), Rusdi menyampaikan keprihatinannya atas kenaikan tersebut. Ia menilai bahwa situasi ini memerlukan penanganan segera agar tidak semakin membebani masyarakat, terutama di bulan Ramadan yang biasanya diwarnai peningkatan kebutuhan pokok.
“Setelah sidak sebelum Ramadan, harga bahan pokok sebenarnya masih stabil. Namun, di awal Ramadan ini, harga cabai mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Kami dari DPRD akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan harga tetap terkendali,” ujar Rusdi.
Menurutnya, kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan distribusi akibat cuaca buruk di daerah penghasil seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Tingginya permintaan masyarakat selama bulan Ramadan juga turut menjadi penyebab utama melonjaknya harga komoditas ini.
Sebagai langkah awal untuk meredam kenaikan harga, Rusdi menjelaskan bahwa DPRD Samarinda akan berkoordinasi dengan pemerintah kota dan instansi terkait. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindakop) Kota Samarinda akan segera melaksanakan pasar murah di kantor Perindakop sebagai langkah awal mengatasi lonjakan harga cabai,” jelasnya. Selain itu, Bulog juga direncanakan mengadakan pasar murah di berbagai titik strategis di Samarinda untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
Rusdi menambahkan bahwa pasar murah ini akan disebar ke seluruh wilayah Kota Samarinda agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses bahan pokok selama Ramadan. Ia optimistis bahwa dengan pengawasan ketat dari DPRD serta langkah-langkah strategis pemerintah kota, lonjakan harga bahan pokok dapat segera teratasi.
Rusdi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja. Ia berharap tidak ada pembelian secara berlebihan agar distribusi bahan pokok tetap berjalan lancar selama bulan suci Ramadan.(Adv/my)