SAMARINDA – Komisi III DPRD Kota Samarinda mendorong percepatan transformasi ekonomi menuju sektor yang lebih berkelanjutan seiring berakhirnya sejumlah izin usaha pertambangan. Ketua Komisi III
Deni Hakim Anwar, menilai Samarinda harus menyiapkan fondasi ekonomi baru agar tidak lagi bergantung pada sektor ekstraktif. Ia menegaskan, kota ini memiliki peluang besar di sektor industri, jasa, dan bisnis.
Deni mengatakan bahwa Samarinda harus segera meninggalkan pola ekonomi lama yang terlalu bertumpu pada batubara.
“Samarinda punya potensi besar di bidang industri dan perdagangan. Ini harus kita kembangkan lebih serius,” ujarnya.
Menurutnya, sektor tersebut lebih tahan terhadap fluktuasi harga komoditas dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Salah satu sektor yang dinilai memiliki prospek cerah adalah industri manufaktur berbasis karet. Deni menyebut, daerah sekitar Samarinda memiliki bahan baku yang cukup untuk mendukung industri sepatu atau produk turunan lainnya.
Ia menilai, kebangkitan industri semacam ini bisa mengembalikan kejayaan manufaktur Samarinda seperti era ketika industri kayu pernah menjadi primadona.
Selain industri, sektor jasa juga disebut memiliki potensi besar untuk menciptakan ekonomi baru. Pertumbuhan penduduk, perkembangan usaha, dan meningkatnya kebutuhan layanan modern menjadi faktor penting yang membuka peluang ekspansi. Deni menyebut sektor jasa sebagai ruang yang dapat berkembang cepat jika pemerintah memberi dukungan kebijakan yang tepat.
Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan daerah yang visioner dalam mengawal transisi ekonomi tersebut.
“Kita butuh pemimpin yang mampu memikirkan langkah-langkah besar dan komprehensif untuk mengubah ketergantungan dari tambang,” katanya.
Menurutnya, kebijakan yang tidak memiliki orientasi jangka panjang berisiko membuat Samarinda kembali terjebak pada siklus ketergantungan sektor tunggal.
Deni menambahkan bahwa pengalaman masa lalu harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah. Industri kayu pernah menjadi tulang punggung ekonomi sebelum akhirnya tergantikan oleh batubara, dan kini siklus serupa dapat terjadi kembali.
“Kita sudah melihat bagaimana industri kayu digantikan oleh batubara. Dan tidak lama lagi, batubara pun akan menghadapi hal yang sama,” tegasnya.
Komisi III memastikan akan terus mengawal proses transformasi ekonomi ini melalui fungsi pengawasan dan legislasi. Deni berharap arah pembangunan baru ini benar-benar diimplementasikan, bukan hanya menjadi wacana panjang.
Dengan konsistensi pemerintah, ia optimistis industri, jasa, dan bisnis akan menjadi wajah baru ekonomi Samarinda dalam beberapa tahun ke depan.(ADV)







