Yusrul Hana Soroti Pentingnya Evaluasi Pro-Bebaya dan Pastikan Program Tetap Jadi Prioritas Pemkot

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Yusrul Hana (ist)

Samarinda — Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Yusrul Hana, menegaskan bahwa penyelenggaraan Pro-Bebaya Award 2025 merupakan momentum penting untuk menilai kembali efektivitas Program Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat atau Pro-Bebaya.

Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan dan perbaikan berkelanjutan yang harus menjadi perhatian bersama.

Bacaan Lainnya

Pernyataan tersebut disampaikan Yusrul saat menghadiri Pro-Bebaya Award 2025 yang digelar di Plenary and Convention Hall Samarinda, Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, pada Sabtu (15/11/2025). Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari jajaran Pemkot, kecamatan, kelurahan, hingga tokoh masyarakat.

Dalam pandangan Yusrul, Pro-Bebaya tidak boleh dipahami sekadar sebagai kegiatan seremonial atau program rutin. Ia menilai Pro-Bebaya telah menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong tata kelola pembangunan yang lebih terbuka dan terukur.

“Pro-Bebaya bukan sekadar program pembangunan lingkungan, melainkan instrumen tata kelola yang menuntut transparansi, akuntabilitas, dan manajemen yang semakin baik, dan program unggulan pemerintah harus terus diperbaiki. Pelaksanaannya, baik dalam administrasi maupun kegiatan di lapangan, serta harus makin meningkat kualitasnya,” ujar Yusrul kepada media ini.

Ia menjelaskan bahwa DPRD melihat program ini sebagai ruang partisipasi masyarakat yang paling konkret dalam pembangunan lingkungan. Dengan memberi kewenangan kepada warga untuk menentukan prioritas kebutuhan, Pro-Bebaya dinilai menjawab persoalan langsung yang terjadi di setiap kawasan.

“Probebaya telah memberikan ruang kepada masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam pembangunan dan hasilnya juga langsung dirasakan oleh warga,” katanya.

Yusrul juga menyinggung tantangan yang dihadapi Pemkot dari sisi anggaran. Meski daerah mengalami pemangkasan anggaran hingga Rp1,3 triliun, ia memastikan komitmen pemerintah untuk tetap mempertahankan Pro-Bebaya sebagai program prioritas.

“Walaupun anggaran kita terpangkas besar, Wali Kota sudah memberi garansi bahwa tidak ada pemotongan terhadap program prioritas ini. Pelaksanaannya tetap akan berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.

Menurut Yusrul, dukungan DPRD menjadi salah satu kunci keberlanjutan program tersebut. Ia berharap bahwa kualitas administrasi, sistem pengelolaan, serta tingkat partisipasi warga terus meningkat, sejalan dengan tujuan awal Pro-Bebaya sebagai penggerak pembangunan berbasis masyarakat.

“Dengan dukungan DPRD dan komitmen Pemkot Samarinda, Pro-Bebaya diharapkan tetap menjadi motor penggerak pembangunan lingkungan yang efektif, partisipatif, dan berkelanjutan,” tutupnya.(ADV)

Pos terkait