Samarinda – Perkembangan sistem penjualan digital yang semakin pesat, terutama melalui platform Android seperti marketplace, Shopee, dan Tokopedia, memberikan kemudahan bagi para pedagang dalam memasarkan produk mereka.
Meski demikian, sebagian pedagang, seperti Ikram, seorang pedagang souvenir di Kawasan Citra Niaga, masih menghadapi kendala dalam memahami sistem penjualan digital, memaksa mereka tetap menggunakan pola penjualan konvensional.
Ikram, yang berharap dapat beralih ke cara berjualan online, mengusulkan kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan digital marketing bagi pedagang Souvenir. Dia menyampaikan ketidakmengertian mereka tentang cara memasarkan produk di platform digital seperti marketplace.
“Selama ini kami berjualan offline. Alhamdulillah, ada langganan, tapi hanya lewat Whatsapp (WA). Saya ingin berjualan online, tapi saya tidak tahu caranya,” ujar Ikram.
Dia berharap agar pemerintah, melalui Dinas Pariwisata atau instansi terkait, dapat memberikan pelatihan digital marketing agar semua pedagang Souvenir dapat memahami cara penjualan secara online.
“Jika pemerintah menyelenggarakan pelatihan, kami sangat mendukung dan senang, sehingga kami bisa belajar tentang penjualan online,” tambahnya.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim, Awang Khalik, menyambut baik usulan para pedagang tersebut. Awang Khalik menegaskan komitmen Dinas Pariwisata Kaltim untuk terus mendukung pelaku ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk dukungan, Awang mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata Kaltim akan melaksanakan berbagai program kegiatan, termasuk workshop dan pelatihan. “Dalam waktu dekat, ada festival di Jogja. Kita akan mendampingi pelaku ekonomi kreatif ke sana, dari berbagai subsektor seperti kriya, kuliner, musik, dan lainnya,” tutur Awang Khalik. (Adv/DisparKaltim)