Berau – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) merespons krisis air minum di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, dengan rencana menambah alat penyulingan air asin menjadi air tawar. Langkah ini diambil sebagai upaya menanggulangi persoalan ketersediaan air bersih di beberapa desa, seperti Desa Bohe Silian, yang belum menerima pasokan air bersih.
Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, menyampaikan rencananya untuk menambah alat penyulingan air di Pulau Maratua. Masih terdapat desa, termasuk Desa Bohe Silian, yang belum mendapatkan pasokan air bersih karena belum memiliki jalur aliran air dari penyulingan yang ada.
“Kita akan menambah alat penyulingan air di sana (Maratua), sehingga ketersediaan air bersih bisa tercukupi. Ada penyulingan air, tapi masyarakat itu minta penyulingan empat meter karena masih ada rasa asinnya. Itu terjadi pada penyulingan di empat kecamatan,” jelas Herwansyah.
Dispar Kaltim akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim untuk pelaksanaan teknis di lapangan. Meskipun terdapat dua kemungkinan sumber air bersih, cuaca yang kurang mendukung membuat air tidak keluar, sehingga diperlukan langkah-langkah teknis untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat sekitar.
“Kita akan usahakan (alat penyulingan air). Untuk pengerjaannya, kami akan bekerjasama dengan PUPR-PERA,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat Pulau Maratua dalam menghadapi krisis air minum dan meningkatkan ketersediaan air bersih di wilayah tersebut. (Adv/Dispar Kaltim)