Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyimpan sejumlah potensi wisata menarik, mulai dari alam hingga budaya. Meskipun demikian, tantangan infrastruktur dan keterbatasan akomodasi, terutama di wilayah pelosok, menjadi hambatan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Kaltim, dengan kekayaan potensi wisata alam, budaya, dan buatan, menjadi destinasi menarik bagi wisatawan. Meski demikian, keberhasilan dalam menarik pengunjung juga diiringi oleh beberapa kendala, terutama dalam hal infrastruktur dan akomodasi.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ahmad Herwansyah, mengakui bahwa permintaan pengunjung meningkat, namun fasilitas akomodasi seperti hotel, guest house, atau homestay masih terbatas, terutama di daerah pelosok. Situasi ini membuat wisatawan kesulitan mendapatkan tempat menginap saat berkunjung.
“Di kota biasanya hotel sudah tersedia, tapi di daerah terpencil, ketersediaan tempat penginapan sangat terbatas. Bahkan, homestay pun kadang penuh,” ungkap Herwansyah.
Peningkatan aksesibilitas juga menjadi fokus, dengan perbaikan akses jalan ke destinasi pariwisata yang ada. Dinas PUPR-PERA Kaltim telah melakukan perbaikan sejumlah jalan, namun tantangan ini masih perlu penanganan lebih lanjut.
Herwansyah menyampaikan bahwa pihaknya, bersama stakeholder terkait, terus berupaya mengatasi kendala ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kaltim, yang menargetkan 7.500 wisatawan nusantara dan 18 ribu wisatawan asal Eropa pada tahun 2023.
Meskipun menghadapi sejumlah kendala, Kaltim tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi para pengunjung. (Adv/Dispar Kaltim)