Dinas Pariwisata Kaltim: Wisata Alam Harus Miliki Atraksi

Tarian Hudoq di wisata alam Mahakam Ulu. (Foto: HO/BenuaBorneo)

Samarinda – Wisata alam merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Namun, sektor pariwisata ini masih menghadapi tantangan dalam hal promosi dan pengembangan. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah kurangnya atraksi yang menarik bagi para pengunjung.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi, banyak pengembang ekowisata hutan yang hanya fokus pada pemandangan saja, tanpa memperhatikan pengalaman (experience) pengunjung. Hal ini membuat tempat wisata alam jarang diminati oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya
dishub ads

“Para pengunjung ingin datang ke tempat wisata alam untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, bukan hanya melihat satu sisi saja,” ujar Baihaqi di Samarinda, Kamis (16/11/2023).

Baihaqi mencontohkan ekowisata mangrove sebagai salah satu jenis ekowisata hutan yang masih belum optimal dalam hal promosi. Ia mengkritik bahwa tempat wisata mangrove hanya menyediakan jalan kayu saja, sehingga pengunjung tidak merasakan suasana alam yang sejuk dan segar.

“Sepanjang itu, mereka berjalan hanya melihat pohon mangrove saja, terkesan monoton, bahkan bisa membuat pengunjung bosan,” kata Baihaqi.

Untuk mengatasi masalah ini, Baihaqi mengajak para pengembang ekowisata hutan untuk menampilkan atraksi yang unik dan menarik bagi para pengunjung. Ia mengingatkan bahwa atraksi adalah salah satu metode promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan.

“Atraksi yang dimaksud disini, bagaimana tempat wisata itu ada sesuatu yang diunggulkan, dengan penampilan apapun itu, yang terpenting disini para pengunjung tidak hanya melihat satu sisi saja,” tutur Baihaqi.

Baihaqi juga memberikan dukungan kepada para pengembang ekowisata hutan untuk berinovasi dalam hal pengembangan. Ia berharap bahwa tempat wisata hutan dapat menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan ramah lingkungan.

“Kami selalu support untuk melakukan pengembangan itu. Kami juga memberikan bantuan teknis dan fasilitas kepada para pengembang ekowisata hutan,” pungkas Baihaqi.(Adv/Dispar Kaltim)

Pos terkait