Samarinda – Ahmad Juanda, Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa jumlah pemuda di Kaltim yang hampir mencapai 900.000 orang merupakan tantangan tersendiri bagi Dispora dalam merancang program pembinaan.
Oleh karena itu, Dispora memprioritaskan program yang realistis dan dapat memberikan dampak positif secara optimal.
“Kami tidak bisa melibatkan seluruh pemuda secara langsung dalam program pembinaan. Yang utama adalah memastikan program berjalan efektif dan benar-benar memberikan dampak positif,” ujar Juanda, Jumat (22/11/2024).
Program yang dijalankan Dispora Kaltim tidak hanya mengutamakan jumlah peserta, tetapi lebih fokus pada kualitas hasil.
Ia menambahkan, setiap target yang ditetapkan harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah dan infrastruktur pendukung yang ada. Dengan pendekatan ini, Dispora berupaya memastikan program-program tersebut memberikan hasil yang signifikan bagi pemuda Kaltim.
“Kami tidak mengejar kuantitas, melainkan hasil nyata. Dengan sumber daya yang ada, kami pastikan program ini memberikan hasil yang signifikan,” tegas Juanda.
Untuk mendukung keberhasilan program, Dispora Kaltim bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi pemuda, komunitas lokal, dan instansi terkait.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan program dan memastikan keberhasilannya, dengan fokus utama pada pengembangan keterampilan hidup, kewirausahaan, dan penguatan karakter.
“Evaluasi menjadi bagian penting dari upaya kami untuk terus memperbaiki dan meningkatkan program pembinaan. Dari sini, kami bisa menentukan langkah-langkah yang lebih efektif di masa depan,” jelas Juanda.
Dengan pendekatan berbasis hasil ini, Dispora Kaltim berharap dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara individu, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Melalui pembinaan yang tepat sasaran, pemuda Kaltim diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih cerah.(Adv/Dispora Kaltim)
