Subandi Tekankan Percepatan Akses Menuju Destinasi Wisata di Berau

FOTO : Anggota Komisi lll DPRD Kaltim, Subandi

Samarinda – Kabupaten Berau di Kalimantan Timur dikenal kaya akan objek wisata bahari kelas dunia, termasuk Pulau Derawan, Maratua, dan Labuan Cermin. Namun, potensi wisata yang besar tersebut belum sepenuhnya tergali akibat keterbatasan akses dan infrastruktur pendukung yang belum optimal.

Perjalanan darat dari Samarinda ke Berau memakan waktu hingga 15 sampai 20 jam, yang menjadi salah satu hambatan utama bagi peningkatan jumlah wisatawan.

Bacaan Lainnya

Subandi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, menyatakan bahwa masalah akses harus segera diatasi agar pariwisata dapat berkembang dan berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Perjalanan darat ke Berau dari Balikpapan bisa memakan waktu 15 jam, ini sangat lama. Padahal potensi wisata di sana sangat besar,” ungkap Subandi belum lama ini.

Ia menegaskan, visi pembangunan “Infrastruktur Mantap se-Kaltim 2030” yang digagas Pemprov harus segera diwujudkan dengan mempercepat pembangunan jalur jalan strategis yang mendukung pengembangan sektor pariwisata. Salah satu yang menjadi fokus adalah rute dari Tanjung Selor ke Tanjung Batu via Mangkupadi, yang diharapkan dapat mengurangi durasi perjalanan menuju kawasan wisata.

Dukungan terhadap pengembangan wisata di Berau juga tercermin dari anggaran Kabupaten Berau 2024 yang mengalokasikan Rp17,15 miliar khusus untuk memperbaiki akses ke destinasi seperti Teluk Sumbang dan air terjun di Biduk-Biduk. Harapannya, perbaikan infrastruktur ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Namun, permasalahan juga muncul dari konektivitas ke Bandara APT Pranoto Samarinda. Proyek jalan penghubung dari Ring Road IV menuju bandara lewat Bayur dan Batu Besaung terpaksa ditunda karena pembatasan anggaran, padahal jalur tersebut sangat penting untuk mengatasi kemacetan dan memperlancar akses ke kawasan timur Kalimantan.

“Proyek tersebut sebenarnya krusial untuk kelancaran transportasi, tapi harus ditunda dulu karena efisiensi anggaran,” jelas Subandi.

Ia menekankan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan kerja sama lintas pemerintah agar sektor wisata di Berau dapat berkembang pesat.

“Potensi wisata di Berau sangat besar, tapi tanpa dukungan infrastruktur yang baik, pengembangannya sulit. Kita perlu bergerak cepat dan tepat agar Berau bisa menjadi destinasi unggulan di tingkat nasional bahkan internasional,” tutup Subandi.(adv)

Pos terkait