DPRD Kaltim Desak Pertamina Bertanggung Jawab atas Pencemaran Limbah Minyak di Empat RT

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Muhammad Samsun.

Samarinda – Semburan gas dan lumpur dari sumur LSE 1176 RIG PDSI milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang terjadi di Kecamatan Sanga-sanga Kutai Kartanegara pada Kamis, (19/6/202) telah menyebabkan pencemaran sungai dan menimbulkan keresahan bagi warga dari empat RT yang menggantungkan hidupnya di wilayah tersebut.

Warga melaporkan air sungai yang selama ini dipakai untuk mandi dan mencuci berubah menjadi keruh, berbau tajam, dan terlihat adanya lapisan minyak di permukaannya. Krisis air bersih yang terjadi membuat mereka terpaksa membeli air galon dalam jumlah besar sehingga berdampak pada beban ekonomi keluarga.

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menegaskan kejadian pencemaran semacam ini bukan kali pertama terjadi.

Ia menyinggung kasus sebelumnya di Muara Badak dan menekankan bahwa sebagai operator migas, Pertamina harus segera mengambil tanggung jawab penuh atas permasalahan ini.

ā€œKalau sudah terbukti ada pencemaran, siapa yang beroperasi di lokasi itu sudah jelas. Hanya satu pihak yang bertanggung jawab. Jadi tidak bisa berdiam diri,ā€ ujarnya tegas.

Samsun juga meminta agar pihak internal Pertamina, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di tingkat provinsi dan kabupaten.segera melakukan investigasi di lapangan.

ā€œInstitusi terkait harus segera turun tangan karena dampak pencemaran ini sudah langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar,ā€ katanya.

Selain itu, Samsun menegaskan semua pihak, baik BUMN maupun perusahaan swasta, harus diperlakukan sama di hadapan hukum jika terbukti menyebabkan kerusakan lingkungan.

ā€œTidak ada pengecualian, meskipun mereka BUMN, harus bertanggung jawab jika terbukti merugikan masyarakat,ā€ katanya.

Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari Pertamina, DPRD Kaltim siap memanggil pihak manajemen PHM untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawaban.

Samsun juga meminta pemerintah daerah tidak hanya menunggu laporan resmi, melainkan harus segera turun ke lapangan untuk bertemu warga dan membantu menyediakan air bersih sementara waktu.

ā€œKami juga sudah meminta dilakukan pengujian laboratorium terhadap air dan tanah di lokasi. Jika Pertamina tidak menunjukkan itikad baik, kami akan segera mengambil langkah tegas,ā€ pungkasnya.(Adv)

Pos terkait