Ely Hartati Rasyid Menyebutkan Kunjungan Kedubes Norwegia Ke Kukar Menandakan Pasar Sawit Kaltim menarik Di Mata Internasional

Ely Hartati Rasyid Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalo Timur

Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ely Hartati Rasyid kunjungan Kedubes Norwegia Ke Kukar menandakan Pasar Sawit Kaltim menarik di mata Internasional

Diketahui, Pada 7 Maret 2023 lalu, Kedutaan Besar (Kedubes) Negara Norwegia mendatangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Kedatangannya pada saat itu disambut oleh Sekda Kukar, Sunggono.

Menurutnya, kedatangan Kedubes Negara Norwegia tersebut patut memberikan apresiasi, karena sudah memberikan perhatian khusus kepada para petani di Kukar, terutama bagi petani kelapa sawit untuk memacu peningkatan produktivitas hasil perkebunan di wilayah tersebut

“Kita harus apresiasi atas kedatangan Kedubes Negara Norwegia tersebut,” kata Ely, di Gedung Utama B DPRD Kaltim, Senin (13/3/2023).

Selain itu, dirinya juga menyebutkan kedatangan Kedubes Norwegia ke Kabupaten Kukar itu akan menyita perhatian di mata internasional.

“Kunjungan Kedubes Norwegia ke Kukar itu menandakan pasar sawit Kaltim menarik di mata internasional, ini artinya ketergantungan bahan baku sawit dari Kaltim masih dibutuhkan di luar negeri,” tambahnya.

Politisi PDI Perjuangan mengatakan, kedatangan Kedubes Norwegia ke Kukar merupakan pertanda baik, terutama untuk peningkatan pendapatan masyarakat Kaltim dari sektor perkebunan sawit.

“Secara pribadi melihatnya secara positif, karena informasinya untuk melakukan pengembangan kerja sama dan pembinaan tata kelola penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit, kemudian juga bermanfaat terhadap para petani kelapa sawit yang ada di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut,” jelasnya.

Ely optimis bahwa, dengan pengembangan komoditas sawit di Kaltim bisa bersaing di pasar internasional.

Sehingga, kata Ely, ketika menjadi komoditas sawit sebagai sektor unggulan, maka tentu juga akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat terutama bagi petani sawit.

“Saya berharap perkebunan sawit di Kaltim harus berkorelasi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat petani dan buruh tani sawit. Selain itu juga akan berpengaruh ke depan terhadap produk turunan sawit seperti minyak goreng yang harganya kedepan bisa dijual lebih murah dan terjangkau,” bebernya. (ADV/Fahrisal)

Pos terkait