Novan Soroti Keterbatasan Ambulans di Samarinda: Mencerminkan Lemahnya Perencanaan Kebutuhan Masyarakat

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie.

Samarinda –Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie merespon keterbatasan armada dan sumber daya manusia pada fasilitas ambulans.

“Krisis layanan darurat di Samarinda mencerminkan lemahnya perencanaan berbasis kebutuhan riil masyarakat,” katanya, Kamis (7/8/2025)

Bacaan Lainnya

Novan menyebutkan bahwa, masih banyak puskesmas di Samarinda hanya memiliki satu unit ambulans, bahkan ada yang sama sekali belum memiliki kendaraan tersebut.

“Ini soal akses dan keselamatan. Ambulans bukan pelengkap, tapi bagian inti dari sistem tanggap darurat,” tegasnya.

Tak hanya soal jumlah, persoalan juga muncul pada operasional. Novan mengungkap, di sejumlah puskesmas, ambulans hanya terparkir karena tidak ada sopir yang siap bertugas. Akibatnya, layanan darurat terhambat bahkan saat nyawa pasien sedang dipertaruhkan.

“Kalau ambulans hanya jadi pajangan karena tidak ada sopir, berarti kebijakan pengadaan tidak menyentuh akar persoalan,” kritiknya.

Ia mendorong Pemerintah Kota Samarinda menyusun sistem operasional ambulans yang komprehensif, mencakup pelatihan sopir, pengaturan jadwal, perawatan armada, serta integrasi dengan rumah sakit rujukan. Zonasi layanan juga dinilai penting agar wilayah padat penduduk di pinggiran tidak terabaikan.

“Layanan kesehatan darurat adalah hak konstitusional warga. Kalau bicara nyawa manusia, tidak ada kompromi. Evaluasi total sistem ambulans harus jadi prioritas,” tegas Novan. (adv/Dprd Samarinda)

Pos terkait