Pawai Pembangunan HUT ke-80 Meriahkan Kecamatan Tenggarong dengan Semangat Gotong Royong

Pawai Pembangunan HUT ke-80 Meriahkan Tenggarong
Pawai Pembangunan HUT ke-80 Meriahkan Tenggarong

TENGGARONG – Minggu pagi di Kecamatan Tenggarong, 24 Agustus 2025, berubah menjadi panggung kebersamaan. Ribuan warga Kutai Kartanegara (Kukar) tumpah ruah di sepanjang jalan protokol, menyaksikan Pawai Pembangunan HUT ke-80 yang digelar dalam rangka memperingati 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Antusiasme warga tak terbendung—mulai dari anak-anak hingga lansia—semuanya larut dalam euforia nasionalisme dan semangat pembangunan.

Rute pawai membentang dari Jembatan Repo-Repo hingga Taman Kota Raja, menampilkan ratusan peserta dari berbagai elemen: sekolah-sekolah, paguyuban budaya, organisasi masyarakat, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Setiap kelompok tampil dengan kreativitas tinggi, menggambarkan capaian dan harapan pembangunan daerah melalui kostum, atribut, hingga yel-yel yang menggema di sepanjang jalan.

Bacaan Lainnya

Salah satu peserta kunci adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Kepala DPMD, Arianto, menjelaskan bahwa keikutsertaan instansinya bukan hanya untuk memeriahkan suasana, tetapi juga menjadi sarana edukasi langsung kepada masyarakat.

“Melalui Pawai Pembangunan HUT ke-80, kami ingin mendekatkan program pemerintah daerah kepada warga,” ujarnya. “Baik program reguler sesuai Permendagri maupun inisiatif strategis yang selaras dengan visi-misi Pemkab Kukar 2025–2030.”

Lebih dari sekadar parade, pawai ini menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Arianto menekankan bahwa momen ini memperkuat sinergi dari tingkat desa hingga kabupaten. “Masyarakat bukan hanya penonton, tapi mitra dalam membangun desa,” tegasnya.

Yang tak kalah penting, Pawai Pembangunan HUT ke-80 juga menjadi ekspresi rasa syukur atas kemerdekaan sekaligus pengingat bahwa pembangunan adalah tanggung jawab bersama. “Mengisi kemerdekaan bukan hanya tugas birokrat, tapi seluruh lapisan masyarakat,” tambah Arianto.

Ia menambahkan, partisipasi aktif warga dalam memahami dan mendukung program desa akan menjadi fondasi kuat bagi kemajuan Kukar. “Pembangunan desa adalah pondasi utama. Tanpa partisipasi masyarakat, fondasi itu tak akan kokoh,” katanya.

Di akhir sambutannya, Arianto berharap semangat kebersamaan yang terasa dalam pawai ini tidak berhenti di hari perayaan, melainkan terus hidup dalam keseharian pembangunan. “Kebersamaan, partisipasi, dan semangat kemerdekaan yang terpancar hari ini adalah modal sosial berharga bagi Kukar ke depan,” pungkasnya.

Pos terkait